Mohon tunggu...
tika dian pratiwi
tika dian pratiwi Mohon Tunggu... -

Timika, Magelang, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Si Cepot Penghilang Dahaga

20 Mei 2014   13:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh Tika Dian Pratiwi

Cuaca Yogyakarta yang sangat panas akhir-akhir ini, membuat sebagian besar orang lebih minuman dingin. Misalnya, es teh, es jeruk, es kelapa muda, atau es campur. Bagi Anda pecinta es campur, di Yogyakarta terdapat salah satu tempat yang khusus menjual es campur dengan berbagai varian rasa.

Terletak di daerah Mrican yang tidak jauh dari Kampus Fakultas Hukum Atma Jaya Yogyakarta Es Cepot sudah berdiri lebih dari sepuluh tahun. Meski tempatnya sangat sederhana dan tidak terlalu besar, namun Es Cepot sudah banyak memilikipelanggan tetap.

Kini Es Cepot tidak lagi hanya dapat ditemui di daerah Mrican, tetapi juga terdapat di daerah Selokan Mataram dan Lembah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adalah Albert Lambertus, pria asal Bandung yang merupakan pemilik dari Es Cepot. Sudah sejak sepuluh tahun yang lalu Albert membuka usaha Es Cepot di Yogyakarta. Nama Cepot sendiri diambil dari salah satu tokoh perwayanganyang berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Albert memilih Yogyakarta untuk membuka usaha Es Cepot dibandingkan Bandung karena cuaca Yogyakarta yang jauh lebih panas. Itulah mengapa, menurut Albert Yogyakarta adalah lokasi yang sesuai untuk membuka usaha es campur.

Tiap harinya, untuk memenuhi permintaan pelanggan, Es Cepot mampu menghabiskan 70 kg kelapa, 40 kg melon, 100 kg alpukat, satu kardus susu kental manis, 60 kg nangka, puluhan botol sirup, dan berbagai jenis agar-agar. Dengan bahan yang begitu banyak, tidak mengherankan jika pelanggan dapat menikmati satu gelas Es Cepot berukuran besar dan penuh.

“Banyak juga isinya, buah-buahan kan. Spesifiknya itu lah, kelapa muda, alpukat, nangka, gula, susu, dan sirup,” ujar Albert menerangkan isi Es Cepot.

Es Cepot baik yang terletak di Mrican, Selokan Mataram ataupun di Lembah UGM, mulai buka dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Dengan tujuh jam beroperasi, dari Es Cepot yang terletak di Mrican, Albert Lambertus dapat mengantongi pemasukan sebesar tiga jutarupiah perhari. Bahkan, jika pembeli sedang ramai khususnya di bulan puasa, Albert dapat meraup pundi-pundi rupiah hingga empat juta rupiah.

“Yang ini (Es Cepot di Mrican) paling tiga lah. Lainnya (Es Cepot di Selokan Mataram dan Lembah UGM) ada yang dua, ada yang satu. Kadang-kadang yang disini pemasukannya bisa empat kalau sedang puncak ramai-ramainya, bulan puasa gitu bukanya bisa sampai jam delapan malam,” ujar Albert seraya tersenyum.

Selain terdiri dari berbagai macam buah-buahan, Es Cepot juga menawarkan berbagai varian rasa. Mulai dari melon, strawberry, sirsak, leci dan berbagai rasa lainnya. Tidak hanya menyediakan es campur, Albert juga menyediakan es kelapa muda, bubble drink, es alpukat dan es teler.

Harga Es Cepot pergelasnya cukup bersahabat dengan kantong pembeli. Tiap menikmati satu gelas Es Cepot, pembeli hanya perlu membayar 8.000 rupiah saja. Sedangkan bubble drink, harganya 5.000 rupiah karena hanya berisi sirup, tanpa menggunakan buah-buahan.

“Saya ngasih harganya standar euy, delapan ribu semua. Kecuali bubble tuh, lima ribu. Tapi itu nggak ada buah-buahan, Cuma sirup aja,” tambah Albert.

Bagi Anda pecinta es campur, Cepot merupakan salah satu pilihan yang patut dicoba. Jika Bandung memiliki Cepot sebagai tokoh wayang yang mampu menghibur. Yogyakarta memiliki Cepot yang mampu menghilangkan dahaga.

Es Cepot rasa Strawberry

Es Cepot di Mrican

Es Cepot di Selokan Mataram

Es Cepot di Lembah UGM

https://soundcloud.com/tikadp-1/si-cepot-penghilang-dahaga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun