Mohon tunggu...
Tika Cb
Tika Cb Mohon Tunggu... -

aku adalah jiwa ku\r\nslalu ingin belajar dari hal-hal apapun yang ada pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[MIRROR] Arwah penasaran

15 Desember 2011   08:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh : Tika cb ( No.89)

Jam ditanganku sudah mulai menunjukkan tepat angka duabelas, rasanya waktu begitu lambat berjalan dengan pekerjaan yang setiap hari rutin aku lakukan dimana aku menjadi karyawan sebuah PT,entah kenapa ada perasaan gelisah mulai aku rasakan tak sepeti biasanya, mungkin juga karna ucapan aku semalam dengan teman yang menceritakan PT ini banyak jin yang suka menganggu aku tidak percaya dengan rasa sedikit penasaran, aku terus melakukan pekerjaanku semakin aku rasakan sesuatu yang aneh pada diriku juga aku merasakan tiba-tiba bulu kudukku merinding kembali aku melirik jam ditanganku sudah hampir jam dua sambil melihat temanku yang tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri dan tenang-tenang saja,

aku terus diliputi rasa gelisah antara sadar atau tidak kepalaku masih menunduk tiba-tiba aku merasa seperti ada seseorang berdiri disebelahku,jantungku berdegub kencang rasa mau copot,aku tak berani melirik masih menunduk rasa takut yang benar-benar membuat badanku serasa kaku semuanya,mungkin hanya halusinasiku saja, kataku dalam hati,

”astaghfirullah..” benar ada yang berdiri disebelahku,jantungku kian kencang , gemetar seluruh badanku tak berhenti dan akupun tak tau lagi apa yang terjadi padaku setelah itu,

kejadian itu terulang lagi padaku setiap malam jam dua lewat selalu dan selalu dia datang lagi,rasanya aku seperti ingin pingsan lagi aku beusaha kuatdengan menyebut asmaNya wanita itu tetap berdiri disebelahku tanpa kata tanpa suara,aku hanya bisa diam mematung tanpa berani aku menatap langsung kearahnya atau melihat wajahnya,

"jangan menggangku, aku disini mencari kerja aku tidak pernah mengganggumu jadi jangan menganggu aku.." kataku dalam hati

"aku tidak menganggumu dita...dulu yang kamu kerjakan sekarang ini sebelum aku dibunuh dan diperkosa adalah aku yang mengerjakannya sebelum kamu..."

sontak aku kaget dia tau apa yang aku katakan dalam hati dan juga mengetahui namaku, antara rasa takut dan ingin bertanya, entah keberanian dari mana akupun kembali bertanya,

"lalu kenapa kamu slalu ada setiap aku masuk malam dan jam yang sama kamu pasti ada disebelahku...apa salahku, apa maumu.." kataku pelan biar tak didengar teman diseberangku,

"aku ingin kamu menolongku dan aku tak akan mendatangimu lagi aku berjanji, karna aku mati terbunuh dan arwahku tidak tenang sebelum yang membunuh aku diketahui orang tuaku dan dia yang dulu kekasihku mendapatkan keadilan, selama ini dia bebas diluar sana, tolong aku dita..tolong aku,aku tau hanya kamu yang bisa menolongku.."

aku terdiam kaku karna ku dengar tangisannya seperti menusuk hatiku perih, entah kenapa aku bisa begitu tiba-tiba, "apa yang aku bisa bantu...kalau aku tak bisa dan tak mau apa kamu akan menggangguku terus..."

"iya dita..."aku akan terus mendatangimu sampai kamu mau membantuku dita,aku hanya meminta kau hantarkan tas aku kepada orang tua ku didalam tas itu ada poto dan bukti-bukti kekasihku yang telah membunuh dan memperkosa aku, tas itu ada didalam kamar mandi lorong diujung PT ini,tolong dita, tolong aku..” katanya dengan suara masih terasa begitu menyayat,

“baik aku akan menolongmu tapi tidak sekarang,tunggu aku ada waktu..” kataku yang mulai terbiasa dan sedikit berani “baik dita..aku akan menunggu dan tetap ada sampai kamu bisa membantuku..”

sampaihari ketiga setelah aku janji mau membantunya,wanita itu masih tetap mengikutiku dan berdiri diam disampingku,saat jam istirahat entah kenapa tiba-tiba aku ingin kekamar mandi ,temanku tidak mau menemani ,akhirnya aku pergi sendiri akupun mulai masuk kekamar mandi,tidak terlalu besar itu, setelah selesai aku becermin,sontak aku kaget kembali gemetar badanku tak bisa berteriak kaku badanku,dibelakangku terlihat dibalik cermin wanita itu memakai baju putih berambut panjang ,bajunya penuh darah dibagian perut terlihat ada pisau menancap diperutnya dengan wajah yang tertunduk,Antara sadar dan tidak aku seprti mendengar dia berucap

“dita..tolong aku dita,tolong aku dan aku tak akan menganggu kamu lagi, aku janji..” katanya sambil terisak,

“baik aku akan membantumu besok, akan aku bantu seperti katamu kemarin tidak lebih dari itu,dimana tas itu,dan kenama aku akan mengantarnya..”

“tas itu ada dibawah kakimu dita,lihatlah, ceritakan pada orang tuaku dan berikan tas itu didalamnya ada poto kekasihku dan buti yangkan menguatkan dia untuk mendapatkan hukuman dia juga tetanggaku rumahnya tidak jauh dari rumah orang tuaku…”

Aku masih tak bisa bergerak hanya mataku yang bisa melirik dimana tas itu diletaknya, tiba-tiba badanku bisa digerakkan lagi lalu aku ambil dan buru-buru keluar dari kamar mandi itu

Tiba-tiba dia kembali berucap “dan satu lagi dita saat kamu melewatilorong inijangan melihat kemana-mana..” ”memang ada apa…” kataku lagi tapi tak ada suara,

Aku berjalan sedikit cepat dan juga rasa penasaran yang sudah menjadi sifatku,karna penasaran itu kembali aku melihat yang membuatku benar-benar pingsan untuk kedua kalinya, aku melihat diujung gang yang diberitahukannya ada ember berwarna merah dimana didalam ember itu menyembul kepala dengan rambut panjang dan berdarah-darah,ini pernah diceritakan teman ku dan akhirnya aku juga melihat itu juga,

Keesokannya aku antarkerumah orang tua wanita itu denga segala petunjuknya,betapa kagetnya mereka dan begitu terpukulnya apalagi selama inimereka sangat kenal lelaki itu yang sudah mereka anggap seperti anak mereka juga, dengan segala bukti-bukti yang tidak bisa dielak lagi oleh kekasih anaknya, lelaki itu pun akhirnya masuk dalam dalam penjara terkena pasalpembunuhan berencana dan pemerkosaan.

Akhirnya aku lega wanita itu tidak pernah lagi datang menemuiku hanya sekali untuk mengucapkan terima kasih,tapi anehnya semua pekerjaan yang aku kerjakan terasa ringan dan tak ada rasa capek sidikitpun.

15:15

15122011

Catatan: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju ke sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun