bergulir waktu pada perputaran masa gelisah menanti musim dan cuaca dianak-anak angka entah seperti apa uraian tubuh digiring zaman menjadi tamu pada ruang hati mengkusam . langit jiwa tak letih menanti cerah yang tak habis-habis hembuskan sesak gundah tak tuntas pena ngilu mengurai segala rintihan dan ratapan lirih . bukan hanya kamu dan mereka letih mengeja makna pena-pena inipun telah retak dan hampir patah guratan bagai jarum-jarum kematian menusuk denyut nadi hingga berkarat . hanya sesekali bersenandung merdu ketika temaram hadirkan purnama indah kemudian tergantung didinding malam dan kembali terkoyak fajar mengeram diujung sengal nafas . segala rindu terhempas timbul tenggelam membelenggu detak-detak waktu arakan awan tak henti menghadang lumat segala sisa mimpi yang dianggap angin lalu . terpahami dalam makna berbeda terulang-ulang aksara duka terurai rintihan segala pengharapan cerah atas letih meraja singgahi palung jiwa . pun atas kemerdekaan hidup kemerdekaan jiwa kebebasan memasung jua mengubah taqdir duka tergaris . karna Dia tempat segala pinta dalam harap tersisa hingga langkah damai meniti titian kehidupan temui segala berkah dalam keridhoanNya dankan terbaring tenang ketika raga terlelap abadi . meski hanya Dia penentu akhir langkah diperjalanan dan waktu pun duka ini takkan menjadi abadi . ~~ 00:50 05012012 (Perjalanan dan waktu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H