Mohon tunggu...
Tika Cb
Tika Cb Mohon Tunggu... -

aku adalah jiwa ku\r\nslalu ingin belajar dari hal-hal apapun yang ada pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detak Jantung Sunyi Mengalun

6 Desember 2011   20:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

duka itu mengiris jantung sunyi terdengar lirih dan sangat lirih suara itu berucap bagai suara erangan angin kan hadirkan badai atas waktu menjeda bait-bait jiwa . malam berkabut pekat,bintang-bintang damai terkapar berguguran dihamparan malam atas rembulan yang bersembunyi pancarannya meredup dihempas musim menggarang . duka itu mengiris jantung sunyi tereja diantara tatapan mata hati dawai-dawai api melahap sekeping asa melantun jadikan do'a seakan ingin meleburkannya menjadi abu hitam . tapi asa itu masih hidup menjadi roh cinta hingga jibril menjemput meski memar bernanah bahkan melepuh karna sejati rasa telah menjadi cahaya mengalir dalam darah . duka itu mengiris jantung sunyi kala karang tenggelam dihempas waktu beringas gigilkan jiwa, tafakur diatas sajadah putih membisu bersama raga tak berdaya . lihatlah, rembulan kan selalu benderang tak letih, diantara malam dan pagi cahaya-cahaya tak letih menerangi jiwa pun kisah kan tetap mengukir diatas batu hati walaupun membisu . rasakan diantara helaan nafas menghela biarkan bintang-bintang yang liar mengerlip tajam bagai belati biarkan sang angin menderu tak menentu pun karna roh cinta memiliki damai kasihNya. ~~ 02:45 07122011 (Perjalanan dan waktu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun