Isu lingkungan yang sedang hangat dibicarakan salah satunya adalah isu mengenai perubahan iklim bumi semakin mengkhawatirkan. Perubahan iklim itu sendiri adalah perubahan iklim atau kondisi rata-rata cuaca secara signifikan di suatu daerah tertentu yang disebabkan oleh pengaruh suhu di atmosfer yang semakin meningkat, perubahan suhu ini terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas gas karbondioksida, metana, Â nitrogen dan gas gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Sebenarnya gas rumah kaca juga dibutuhkan atmosfer untuk menjaga suhu di muka bumi agar tetap stabil. Tapi jumlahnya tidak boleh melebihi batas yang dibutuhkan oleh bumi, akan tetapi pada masa sekarang ini konsentrasi gas rumah kaca di bumi semakin meningkat dan membuat lapisan atmosfer menjadi semakin tebal hal ini menyebabkan jumlah panas bumi terjebak di atmosfer semakin meningkat peningkatan suhu bumi inilah yang disebut dengan pemanasan global.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia baik secara langsung maupun secara tidak langsung contohnya seperti penggunaan bahan bakar fosil di kehidupan sehari-hari, pengelolaan limbah yang tidak tepat, alih fungsi lahan dan kegiatan kegiatan industri lainnya
Menurut IPCC (Intergovernmental Panel Climate Change) suhu permukaan bumi akan meningkat dari 1,1 derajat Celcius hingga 6,4 derajat Celcius yang terjadi antara tahun 1990 hingga 2100, namun pemanasan global diprediksikan akan  terus-menerus terjadi. Pemanasan global merupakan isu lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim perubahan iklim terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang yaitu antara 50 tahun sampai 100 tahunan walau terjadi secara perlahan dan waktunya lama namun dampaknya sangat besar dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Salah satu dampak perubahan iklim yang akan saya bahas adalah ancaman terhadap biodiversitas atau keanekaragaman hayati di bumi. Biodiversitas sendiri adalah keanekaragaman jenis hewan tumbuhan maupun mikroorganisme yang ada di .  Tidak dapat dipungkiri keanekaragaman hayati di dunia sangatlah besar dan sangat menarik.  Salah satu dampak yang ditakutkan dari  perubahan iklim adalah berkurangnya bahkan punahnya keanekaragaman hayati di muka bumi. Secara tidak langsung maupun secara langsung perubahan iklim dapat mempengaruhi penurunan biodiversitas di muka bumi. Hal ini sangat disayangkan jika benar-benar terjadi dan tidak segera ditangani.    Â
Perubahan iklim atau pemanasan global membawa dampak langsung dan dampak tidak langsung pada kelangsungan biodiversitas dunia. Adapun dampak di berbagai ekosistem dunia contohnya :
1. Ekosistem di wilayah kutub
Peningkatan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es di kutub. Hal ini akan menyebabkan kenaikan muka air laut dan akan menyebabkan rusaknya habitat makhluk hidup di wilayah kutub hingga akhirnya makhluk hidup di kutub seperti beruang kutub, penguin, rusa kutub, walrus, dan hewan-hewan lain bahkan tumbuhan di kutub akan mati karena rusaknya tempat tinggal dan habitat mereka, sungguh sangat miris karena ulah manusia yang disengaja maupun tidak makhluk hidup lain yang menanggung akibatnya.
2. Ekosistem di wilayah lautan
Berdasarkan sebuah kajian dan penelitian Ocean Sciences Meeting yang menyatakan dalam dua dekade kedepan sekitar 70 sampai 90% terumbu karang di dunia akan hilang dan rusak akibat perubahan iklim yang ekstrem. Perlu kita ketahui terumbu karang merupakan makhluk hidup yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu, apabila terjadi perubahan suhu permukaan laut secara ekstrem, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup terumbu karang. Sangat disayangkan jika terumbu karang di bawah laut rusak bahkan mati . perlu diketahui bahwa terumbu karang membutuhkan waktu yang lama untuk pulih dan kembali seperti semula perlu juga campur tangan manusia untuk memperbaiki nya. Dampak lain yang ditimbulkan jika terumbu karang rusak adalah habitat ikan akan terganggu dan akhirnya ikan-ikan kecil akan mati karena hilangnya tempat tinggal dan sumber makanan nya.
3. Ekosistem wilayah hutan
Perubahan iklim yang ekstrem bisa menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan dan membuat suhu semakin meningkat hal ini dapat menjadi pemicu kebakaran hutan yang besar apalagi jika di hutan tersebut terdapat lahan gambut ini dapat meningkatkan intensitas kebakaran hutan seperti yang beberapa waktu lalu terjadi di Indonesia lebih tepatnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan.