Mohon tunggu...
Tika Agustina
Tika Agustina Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Negeri Semarang

Aku adalah seorang yang suka menulis dan bercerita. Aku harap tulisan-tulisanku disini bisa memberikan tambahan informasi atau sekedar pengisi waktu bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Kelompok Tani Sumber Mukti Desa Bangsri, Kolaborasi Pemerintah Atasi Kendala Petani

2 Agustus 2024   20:29 Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (16/07/2024), sejak pukul 07.00 WIB para anggota Kelompok Tani Sumber Mukti Desa Bangsri mulai berdatangan ke lahan pertanian bawang merah milik salah satu anggota kelompok tani, yaitu Ropi' dalam rangka Sekolah Lapang Pengendaliah Hama Terpadu (SLPHT).

SLPHT merupakan pelatihan yang diselenggarakan kepada para kelompok tani di desa-desa yang ada di Kecamatan Bulakamba secara bergantian. Dan di tahun 2024 ini, Kelompok Tani Sumber Mukti Desa Bangsri dipilih sebagai penerima pelatihan SLPHT oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes.

Dalam pertemuan kali ini, hadir pula tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, tim dari Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Bulakamba, serta tim dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Brebes dan perwakilan dari Tim UNNES Giat 9 Desa Bangsri.

"Awal pelaksanaan bulan Mei. Pertemuannya setengah bulan sekali dan kondisional," ujar Darmanto, salah satu anggota Kelompok Tani Sumber Mukti, Selasa (16/07/2024).

Darmanto juga mengaku bahwa SLPHT mengajarkan para anggota kelompok tani mulai penanganan tanaman dari masa pengolahan lahan hingga masa panen. Sudah ada banyak hal yang diajarkan, seperti cara menangani hama, cara pemupukan dan penggunaan pestisida yang baik.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pemateri dari serangkaian pelatihan SLPHT, Imam Syafi'i mengatakan bahwa kebetulan pertemuan yang ke-6 bertepatan dengan masa panen. Sehingga, materi yang diberikan mengenai metode ubian.

"Metode ubinan atau taksiran dilakukan untuk mengetahui tonase produksi dari sebidang lahan tanpa timbang total hasil panen keseluruhan," jelas Imam di sesi materi SLPHT Desa Bangsri, Selasa (16/07/2024).

Lebih rinci, Imam menjelaskan bahwa Jika petani berlaku adil pada masa pemupukan, maksudnya dilakukan dengan takaran yang sama, maka kemungkinan besar dari metode ubinan akan dihasilkan angka total hasil panen yang akurat.

Selain mengevaluiasi kembali kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan dari awal hingga yang ke-6, diberikan juga penjelasan seputar penanganan hama, pemilihan pupuk termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan petani seputar kendala yang dialami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun