Buah melon memang jadi buah favorit banyak orang, tidak hanya karena rasanya yang manis, tapi melon juga buah yang menyehatkan.
Pada Rabu 7 Maret 2018 kemarin, Pemerintah Australia mengungkapkan penyebab meninggal diduga karena mengonsumsi melon yang terkontaminasi bakteri listeria. Sampai sekarang, sudah ada 17 orang yang terkontaminasi bakteri listeria.
Dilansir dari CNNIndonesia melon yang terkontaminasi bakteri listeria ini berasal dari perkebunan di New South Wales. Kasus pertama yang muncul pada akhir bulan Februari 2018 kemarin.
Direktur Penyakit menular di NSW Health, Vicky Sheppeard mengatakan bahwa pada 28 Februari 2018 lalu melon yang terkena bakter listeria ini sudah ditarik dari pasaran.
Dalam laporan dari Channer News Asia, sudah ada 2 kasus yang menyebabkan kematian di NSW dan 2 kasus lainnya di Victoria.
Kasus-kasus ini menambahkan 2 kasus dalam daftar kasus nasional. Kasus yang sama juga terjadi tidak hanya di Victoria, melainkan juga di Tasmania dan Queensland.
Tidak hanya di Australia saja, di Singapura juga ada melon yang terkontaminasi bakteri listeria. Karena hal itu, Singapura langsung menarik melon tersebut dari pasaran untuk mengurangi jumlah korbannya.
Salah satu supermarket Singapura, Sheng Siong menarik penjualan melon yang ada dalam supermarketnya. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan refund bagi para pembeli yang membeli melon tersebut.
Supermarket tersebut juga menuliskan bagi para pembelinya yang mungkin sudah mengonsumsi melon tersebut dan merasa tidak enak badan, disarankan untuk melakukan pemerikasaan ke rumah sakit.
Gejala yang ditimbulkan dari melon yang tekontaminasi bakteri listeria ini adalah seperti demam, kedinginan, nyeri otot, nausea, dan terkadang diare.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H