Mohon tunggu...
Tika Prananda Sari
Tika Prananda Sari Mohon Tunggu... -

'seorang wanita yang menggenggam gelas merah dengan kopi panasnya menatap nanar senja dibawah hujan'\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang

28 Maret 2012   16:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang yang berbayang

Terbayang-bayang

Bayang-bayang membayangi

Pikiran yang terbuai angan

Jika dibayang jadi lebih berbayang

Sayang yang berbayang

Bayang-bayang membayangi

Jika dibayang jadi lebih berbayang

Aku jadi terbayang-bayang

Bayangan yang berbayang

Dari bayang-bayang yang sulit terbayang

Bagaimana bisa aku membayangkan bayang-bayang itu

Yang tak terbayangkan oleh bayang angan

Sulit dibayangkan

Mudahnya aku membayangkan bayangan itu

Jangan heran aku bisa membuat bayang-bayang berbayang

Membuatmu terbayang-bayang

Atas bayangan, bawah dibayangi

Bayang-bayang berbayang yang terbayangkan

Bayang sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun