Mohon tunggu...
Chintya Vn
Chintya Vn Mohon Tunggu... -

Seorang remaja yang berusaha menjadi dewasa dan memandang segala permasalahan dengan sisi positif.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku jatuh hati pada malaikat-Mu, Tuhan.

3 Juni 2012   11:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tuhan, ijinkan aku untuk sekali saja bercerita panjang tentangMu. Ada perasaan mengganjal yang harus aku ceritakan. Aku rindu saat aku bisa curhat dan menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk berdiskusi denganMu. Tuhan, mungkin Engkau sudah mengetahui apa yang ingin aku ceritakan, bahkan sudah bosan mendengar tiap kali aku menyebut namanya. Sebenarnya, aku juga bosan. Apalagi mengingat jika aku adalah tokoh utama dalam naskah drama yang Engkau buat. Tapi, aku tidak akan menyerah untuk mencari tahu seluk beluknya.

Mungkin Engkau sudah terlebih dahulu mengenalnya, sebelum waktu yang telah mempertemukan aku dengannya. Dia adalah lelaki yang baru saja aku cintai. Dan tidak bisa aku sangkal pertemuan yang tidak disengaja itu menimbulkan perasaan yang lain kepadanya. Aku tidak bisa bilang aku mencintainya, tapi aku akan mengatakan kalau perasaan ini lebih dari perasaan suka. Aku juga tidak bisa memahami perasaan yang aku alami ini layaknya aku bisa memahami asal usul dari ilmu pasti phytagoras. Perasaan ini seperti layaknya ilmu sosial yang bisa dipandang dari beberapa sudut pandang tokoh-tokoh besar. Sepintar-pintarnya mereka, aku tidak yakin Albert Enstein dengan mudah mengerti perasaan ini. Tapi aku yakin, Engkau lebih pintar dari mereka semua dan bisa dengan gampangnya mengetahui apa yang sedang aku rasakan.

Tuhan, perlahan ia mulai menguasai hidupku. Ia mengambil alih sebagian dari hidupku. Ia datang dengan senyuman khasnya yang selalu membuat aku tersenyum sendiri ketika membayangkannya. Oh, Tuhan... Aku sedang jatuh cinta. Aku menyebutnya 'jatuh cinta' karena perasaan ini memang terlalu dahsyat jika hanya disebut dengan perasaan suka.

Tuhan, aku memang sudah mengalami hal seperti ini berulang kali. Dan, bukan hal baru jika aku memuja-muja setiap orang yang sedang menguasai penuh hatiku. Tapi, apa salahnya jika aku membutuhkan saranMu dalam setiap langkah yang aku jalani agar tidak membawaku ke jalan yang salah. Dia adalah cerminan dari salah satu malaikat kudusMu yang paling utama. Aku yakin, sifat dan tabiatnya juga tidak jauh berbeda dari malaikat kudus-Mu itu.

Tuhan.. Aku jatuh hati pada malaikat itu. Dan sekarang, ia dalam wujud manusia yang bisa aku raih dengan perasaan dahsyat yang Engkau berikan kepadaku.....cinta.

Terimakasih Tuhan, Engkau masih setia mendengar semua keluh kesah dan cerita ku yang menurut orang-orang monoton.
With love, a girl with random stories.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun