Kamu masih ingat tidak saat pertama kalinya aku memberanikan diri untuk mendekatimu? Moment pertama saat aku mulai bercanda denganmu? Dan pertama kalinya kita smsan dengan penuh canda? Coba bandingkan dengan keadaan 'kita' sekarang. Berbeda jauh :')
Aku dan kamu seperti dua insan yang tidak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Kita seperti orang asing yang tidak pernah mempunyai ikatan hubungan yang spesial dalam bentuk apapun. Semua memori tersebut hilang dalam sebuah kerlingan mata, dan sekejap terbang tertiup angin.
Aku tidak tahu, apakah aku masih diijinkan memakai kata 'kita' setelah aku tahu ada 'dia' diantara 'kita'. Aku tidak tahu, apakah masih ada 'kita' setelah kamu pergi dan menghampiri 'dia'. Aku tidak tahu, apakah kamu ingat siapa itu 'kita'. Aku tidak pernah tahu.
Aku merindukan saat kamu menyebut 'kita' kepadaku. Antara kamu dan aku. Tidak ada dia.
Kamu tahu tidak, betapa senangnya aku saat kamu menginginkan aku menjadi pacarmu? Kamu tau tidak, betapa bahagianya aku memiliki kamu? Tetapi, tanpa disadari, kesenanganku tadi yang telah membawaku ke dalam lubang yang amat dalam. Aku jatuh di keterpurukan ku. Naas. Tragis.
Kini, aku mengerti. Sudah tidak ada 'kita' di cerita cintamu dan cerita cintaku. Kita telah menempuh jalan masing-masing yang mungkin adalah terbaik. Biarlah kenangan kita akan tetap tersimpan rapi di bagian masa lalu. Bahagia lah bersama 'dia' jika 'dia' memang yang terbaik untukmu :')
21 March 2012, CV.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI