Hujan dan dinginnya pada hari itu mengalahkan kehangatan kita berdua. di sekolah itu kita saling berbagi doa, cinta dan derai tawa. hujan membuatmu menggenggam tanganku, mengukir indah kenangan di relung hatiku. tak banyak yang kita ucapkan pada saat itu, hanya bait-bait doa yang ku ucapkan dalam bibir kecilku.
Setahun lamanya aku menanti dirimu, Harapan itu masih ada. Aku selalu berharap kamu akan kembali kepadaku dengan senyum yang sangat manis, pas ketika pertama kali kamu senyum kepadaku.
Hari ini, aku masih mengingat momen-momen itu. Mungkin ini saatnya diriku ingin melepas kepergianmu. Aku ingin berdamai dan membuka lembaran baru. setahun lamanya aku menanti dirimu untuk kembali, tetapi kamu tidak pernah juga kembali. Penyesalan-penyesalan itu akan selalu ada, selalu membekas dan tidak akan pernah hilang.
“Hari ini, esok dan nanti aku mengizinkanmu untuk pergi”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H