Mohon tunggu...
Dewa Ae
Dewa Ae Mohon Tunggu... -

cagito ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jhau Yau Yui, Oseng Cumi-cumi ala Hongkong

27 Desember 2012   04:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:58 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hmm...membayangkan cumi-cumi yang dioseng,apalagi dipedesin bener-bener bikin laper,dan ada plus sayur asemnya pula,wuichh..netes dech iler asyeekk.. well..tapi disini bukan hendak ngomongin kuliner. Kemarin petang,tanpa sengaja saya bertemu Puput,wanita muda asal Semarang yang bekerja satu gedung dengan saya di Tak On Nursing Centre. Dia berada di lantai 3 yang mana bertugas merawat nenek tua,yang berkondisi lumpuh serta berkelainan jiwa alias gila. Sementara saya sendiri berada di lantai 2 dan menjaga laki-laki tua alias kakek yang tak berdaya. Saya sering bertemu Puput jika pagi,saat dia keluar untuk membeli sarapan dan saya berjalan menuju kerjaan. Tapi,akhir-akhir ini saya sudah jarang ketemu dia lagi,mungkin sudah hampir sebulan,dan kemarin saat saya hendak pulang saya ketemu Puput disebuah warung makan. Saya menghampiri sekedar bertanya kabar,dan perihal dia yang jarang nampak. Dia bilang baik-baik saja dan bercerita nenek tua yang dirawatnya masuk rumah sakit dan menjalani operasi hampir sebulan,dikatanya karena nenek jatuh dan kedua kakinya sempurna patah. Saya sedikit kaget,karena setauku Puput tidak bekerja sendirian,Puput bersama satu temannya jika pagi sampai petang,dan malamnya mereka digantikan dengan teman kerjanya yang satu lagi. Jadi praktisnya nenek tua yg sebagai Bos Puput dirawat oleh tiga orang. Ini terbalik dengan saya,satu orang saya harus menjaga dan merawat tiga orang tak berdaya. Satu orang kakek lemah,ditambah satu anak laki-laki kakek dengan kondisi kakinya yang membusuk serta jiwanya yang mengalami ganguan,dan satu lagi isteri kakek yang sudah sama rentanya dengan seabrek penyakit yang bersarang ditubuhnya,yang menjadikan wanita tua inipun harus keluar masuk rumah sakit. Tapi alhamdulillah mereka bertiga selalu aman dalam pengawasan saya. Saya jadi penasaran sama Puput,kok bisa-bisanya kaki neneknya patah,padahal dijaga oleh dua orang. Dari cerita Puput,mbak Siti teman kerjaanya akan pulang kampung dan nggak balik lagi,jadi bossnya mencari pengganti mbak Siti,dan sekarang penggantinya sudah datang sebelum mbak Sitinya pulang. Namun baru saja kerja sehari malah sudah bikin masalah dengan menjatuhkan nenek. Masih kata Puput,anak baru itu berusaha mengangkat nenek sendirian dari kursi roda ketempat tidur, karena merasa tidak kuat akhirnya nenek jatuh terbanting. dalam cerita Puput,yang membuatnya makin kesal saat nenek jatuh bukannya teriak minta tolong pada suster,tapi malah diam dan berusaha mengangkatnya lagi,dan akhirnya jatuh beberapa kali,dan itulah sebab dari kepatahan kaki nenek. "lah terus bagaimana dengan anak baru itu Put..?" tanyaku ingin tau. "yah,paling juga di "jhau yau yui".. jawab Puput. "Wah,asyekk dong,makan pake oseng cumi-cumi" kataku sambil nyengir dan berpamitan pulang. NB: dalam bahasa cantonis Jhau: oseng-oseng yau yui: cumi-cumi dan "jhau yau yui" dalam istilah bahasa cantonis adalah PHK alias dipecat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun