Mohon tunggu...
Tigaris Alifandi
Tigaris Alifandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Kuli penikmat ketenangan. Membaca dan menulis ditengah padatnya pekerjaan | Blog : https://tigarisme.com/ | Surel : tigarboker@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Bisakah Google Trends Ungkap Pemenang Pilpres 2019?

31 Oktober 2018   19:21 Diperbarui: 1 November 2018   01:41 4646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Google Trends/dokpri

Awalnya saya hanya berniat mencari edisi terakhir Tabloid BOLA yang saya idamkan, di gerai Gramedia. Namun, apa daya kenyataan mengatakan bahwa saya tidak mendapatkannya. Akhirnya saya beralih mencari buku yang saya anggap menarik untuk menjadi bahan bacaan sebulan ke depan.

Ada satu buku yang menarik perhatian saya. Sampul buku tersebut menarik, tertera tulisan "New York Times Best Seller" di bagian atas. Gambar sampulnya berupa monokrom. Kalau tidak salah, menurut saya, itu adalah dua hewan sebangsa (sepertinya kucing, ataukah macan, sebangsa itu) masing-masing hitam dan putih.

Judul bukunya sangat menarik, Everybody Lies. Mengungkap tentang siapa kita lewat instrumen masa kini, Big Data yang populer itu, di Industri 4.0. Saya baca ikhisarnya di sampul belakang. Tanpa pikir panjang, saya langsung menuju meja kasir. Membawa buku tersebut selain buku tentang tata kelola migas karya Endang Bachtiar yang juga saya beli.

Saya masih "menghabiskan" buku "Why Nations Fail" yang belum tuntas saya baca. Namun, buku karya Seth Stephens-Davidowitz membuat saya sangat penasaran.

Karena tak tahan, akhirnya saya baca buku itu menyisihkan buku tebal satunya yang belum saya lahap habis.

DOKPRI
DOKPRI
Baru saja di bagian pendahuluan, buku ini mengungkap tentang bagaimana Trump menang pada pemilu AS 2016 lalu. Penulisnya, Seth, memprediksi kemenangan Trump jauh hari lewat kemampuannya: menganalisis statistik dan data di internet. Instrumen yang ia gunakan : Google Adwords dan Google Trends. Membantunya menyusun berbagai data yang dibutuhkan.

Meskipun baru secuil bagian yang terbaca, saya akhirnya memutuskan menulis tentang analisis data mengenai "Jokowi atau Prabowo yang akan menang nanti". Berdasarkan metode analisis yang diungkap Seth pada bagian awal bukunya.

Analisis Kemenangan Donald Trump Lewat Google Trends

Trump tidak akan menang. Pasti. Banyak survei membuktikan, Hilarry Clinton yang diunggulkan. Apalagi Trump punya track record kurang baik. Sikapnya kontroversial, pandangannya rasis terhadap minoritas. Tapi, hasil pemilu yang berbicara. Trump menjadi Presiden AS pengganti Obama.

Seth Stephens-Davidowitz saat itu adalah seorang mahasiswa pascasarjana ilmu ekonomi yang takabur, bosan karena merasa sudah ahli. Hingga muncul ide kreatif darinya. Untuk mencari tahu seberapa signifikan prasangka rasial di AS. Lewat instrumen yang kurang tepat untuk penelitian akademis serius: Google Trends, ditambah Google Adwords.

Menurut Seth, kekuatan data Google adalah bahwa orang memberi tahu mesin pencarian raksasa tersebut hal-hal yang tidak mungkin mereka katakan kepada orang lain. Narasi tentang ketidaktepatan survei perihal kehidupan seks yang dipatahkan riset Nielsen, mendukung opini bahwa tidak selamanya survei itu benar, seperti diterangkan dalam bukunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun