Mohon tunggu...
Tigaris Alifandi
Tigaris Alifandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Kuli penikmat ketenangan. Membaca dan menulis ditengah padatnya pekerjaan | Blog : https://tigarisme.com/ | Surel : tigarboker@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Asumsi dan Prediksi, Jalannya Pemerintahan di Bawah Jokowi dan Prabowo

21 September 2018   19:29 Diperbarui: 21 September 2018   19:57 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1)Joko Widodo menjadi Presiden

Jokowi diakui sebagai pemimpin visioner yang cak-cek kerja kata orang Jawa. Punya program bagus untuk negara di masa depan. Mungkin di awal periode pertamanya, agak gugup dalam menghadapi masalah politik, hukum dan ekonomi. Maklum lah, agak gaduh di awal kuasa, SBY toh juga mirip seperti itu :  berkuasa tapi minim dukungan di parlemen.

Ya, kita menganut sistem Presidensial, yang diperkuat dengan Amandemen UUD, tapi tidak sepenuhnya antar cabang kekuasaan terpisah, hanya dibagi (divide of power) jadi masih saling membutuhkan.

Jokowi bukan sosok yang besar dalam politik kita. Bukan ketua umum partai pula. Tak heran jika dia "sedikit kewalahan" dalam menghadapi tekanan dari para pendukungnya : parpol, pengusaha penyedia logistik, hingga relawan pendukung. Dia selalu berusaha "mengintegrasikan" tekanan dan visinya agar tetap berdampingan meskipun pada akhirnya berdampak pada program dan janji yang belum tuntas.

(keuangan.co)
(keuangan.co)
Corak periode keduanya kelak saya rasa tak jauh dari itu. Tekanan. Beberapa posisi pemerintahan adalah jatah pendukung. Reshuffle mungkin tak sesering periode pertama. Beliau nanti tak terlalu gugup menghadapi masalah ekonomi dan politik. Keputusan strategis akan diambil sangat hati-hati. Tapi, masalah politik berbeda. Tekanan bisa jadi lebih berat. Mengingat "Pasar Bebas Capres" akan muncul setelah dirinya berkuasa 2 periode. Setiap elite punya kepentingan saat itu.

2)Prabowo Subianto menjadi Presiden

Agak sulit menmprediksi corak pemerintahan Prabowo nantinya. Tidak pernah terlihat rekam jejak di pemerintahan, praktis hanya di militer dan beberapa organisasi profesi dan olahraga.

Tapi, Prabowo adalah orang besar di kancah politik sekarang. Patron politik selain Megawati dan SBY, dan bukti nyatanya pada Pilkada DKI 2017 lalu. Jenderal yang tentu mahir dalam berpolitik. Punya kemampuan komunikasi dan integrasi kawan politik. Menjadi ketua umum Gerindra, partai yang meraih suara terbesar ketiga pada pemilu 2014. Kuat secara politik.

Saya rasa Prabowo akan memadukan kabinet dari kalangan parpol pendukung dan profesional. Dia bisa lebih leluasa menyusun mengingat kekuatannya sebagai patron politik. Dia mungkin akan lebih memercayakan posisi penting kabinet pada sosok kepercayaan dan profesional yang mampu menjalankan program "Ekonomi Kerakyatan" yang ia gaungkan sejak muncul di pentas politik nasional lewat Gerindra yang ia dirikan.

(simomot.com)
(simomot.com)
Kekayaan nasional bocor ke luar negeri. Kita harus mandiri mengelola kekayaan SDA yang kita miliki. UKM harus berkembang dan turut menopang perekonomian. BUMN menjadi penggerak utama. Ekonomi Kerakyatan, dengan dasar konstitusional yang jelas, dilaksanakan dengan konsekuen. Itu digaungkan sejak beliau muncul di dunia politik. Kita lihat apakah bisa dilaksanakan dengan konsekuen nantinya jika terpilih.

Corak pemerintahan tak akan jauh dari kata konsolidasi, koalisi, ekonomi kerakyatan, dan mungkin akan lebih mesra bersama AS. Berbeda dengan petahana yang bermain di dua kaki, namun agak lebih akrab dengan tetangga dekat ketimbang sekutu jauh.

Ya, itu hanya prediksi dan asumsi yang saya buat. Mungkin tak seakurat Bung Kusnaeni memprediksi jalannya pertandingan sepakbola. Tapi, dalam politik dikenal pendekatan perilaku.

Perilaku politik dianggap memiliki keteraturan tertentu, diukur secara kuantitatif sehingga bersifat lebih empiris. Meskipun kita tahu bersama bahwa politik sangat dinamis, sama seperti sepakbola. Saya amati kecenderungan perilaku,latar belakang dan pandangan dari keduanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun