[serial kabinet kerja bag. 1]
Semoga presiden Jokowi bisa termotivasi terus dengan surat al-Insyiroh di dua ayat terakhir. Ayat motivasi yang mengandung optimisme tinggi bagi yang menyukai kerja. Ketika lakon satu sudah usai, segera mempersiapkan lakon selanjutnya. Ketika usai kabinet terbentuk, layak untuk fokus menatap lembaran target-target kerja.
…..
Ngger,
Taman Syurgawi itu semakin gersang
Menagih janjimu
Untuk menembus batas kelam!
…..
[dari puisi “Menerobos Batas Kelam” – Akhmad Fauzi]
Bukan kerja ringan bagi pasangan presiden dan wakil presiden yang telah resmi ini dalam membentuk pembantu-pembantunya. Konsep berpikir yang tergambar dalam diskusi-diskusi harus benar-benar dipertahankan sekuat mungkin dalam membentuk kabinet kerjanya. Saya berharap bukan “kehebatan menjadi yang konsisten” yang ingin dicapai pasangan ini, tetapi kesempurnaan bentukan kabinet akibat dari konsistensi diri yang berinteraksi dengan kritikan-kritikan. Lumrah jika kini pro kontra memenuhi kolong langit wacana. Semarakkan lagi dengan sapa yang ramah.
…..
Jangan takut menelusur titian hidup ini
Sunyi sudah pasti, gembirakan gairah yang ada
Cadas bukanlah rintangan, nyatanya air mampu meluluh-lantakkan!
…..
[dari puisi “Menerobos Batas Kelam” – Akhmad Fauzi]
Menatap keluhan yang terdengar seolah menatap rengekan anak tersayang yang ingin diperhatikan merupakan kewajiban total keduanya dalam membangun karakter sikap di langkah ke depan. Membalas rengekan dengan ironi yang berlebihan sama dengan mempercepat lubang kuburan untuk segera terisi.
…..
Ketakutan hinggap di relung yang gersang intropeksi
Sulit akan tumbuh mencari dialektika diri
Amarah terlahir memang untuk menghanguskan rencana
Tetapi, api itu akan padam bila sorot mata mau melepas pongah
Petaka senantiasa mengintip
Sesempit apapun celah yang engkau buat
Petaka sirna, bukan dengan menutup mata
Tetapi, karena berani menyapanya dengan ramah hati
…..
[dari puisi “Menerobos Batas Kelam” – Akhmad Fauzi]
Ayo! Kerja dan kreasi, berlari dan empati. Garapan negeri ini besar maka semakin besarkan dengan kebesaran kerja dan kreasi. Berlari saja, jangan hiraukan suara yang berseliweran. Saatnya kini kerja dan kreasi berlari agar bangsa ini tidak jadi negeri pemimpi dan sakit hati. Maka, letakkan Omdo doanknya dulu. Karya, karya, dan karya. Kreasi bersama cinta yang dimiliki!
…….
Cinta, mempercepat hidup dan kehidupan itu, ada atau musnah!
……
[dari puisi “Menerobos Batas Kelam” – Akhmad Fauzi]
Kertonegoro, 27 Okober 2014
Ilustrasi : www.kaskus.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H