Terlalu pagi aku harus melihatmu
Hari ini, masih dari sebagian lembar
Kemarin, ketika terlahir banyak bisik ilusi
Besok, yang seharusnya aku lihat gurat wajah
Tidak seperti hari ini
Terlalu bahagia aku melihat raut
Di balik kerinduan, sepi kata sunyi suara
Di tengah gemuruh impian melepas kasih
Di pinggir rinai hujan akhir keputusan elegi
Tidak seperti lelah mata bicara kepastian
Terlalu bangga aku pernah bicara sehati
Bersenandung, ungkapan manis suara rasa
Menyanyikan, kidung kenang cumbu membara
Orkestra, kepaduan hasrat menumpahkan jiwa
Dari dialog bathin meminta ruang asmara
Terlalu aku mengumbar rasa haru
Atas terciptanya lagu cinta
Di bawah buaian janji
Yang bersembunyi
Terlalu kamu memainkan duga
Melilit setiap jeda dari frase fatamorgana
Sampai tidak lagi mampu merasa
Kertonegoro, 27 Desember 2014
Ilustrasi : kidnesia.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI