(puisi akhmad fauzi)
Sirip pelangi berkecipak di kaki rasa
Cadar alam mendiam sejenak etos makna
Tapi Tuhan ingin mengurai kepanjangan masa
Atas perjalanan Sang Kekasih sujud tengadah hamba
Awan bergelombang, tersibak selempang waktu
Di atas logika, sinar berkelebat menembus maya
Ruh-ruh para petinggi hati takdim berdiri
Menyambut sejarah, menancap titah
Bukan, bukan yang lima yang ingin dihujam
Tetapi siulan dengkilah untuk membenam
Buah kelalaian nafas mencari celah
Dari secuil perjalanan cinta
Tamat kegelapan malam, lumat kedengkian jiwa
Karena ekor perjalanan itu meliuk sepanjang jaman, kini
Menangis keterbatasan, karena sujud seluas makna perjalanan
Bak rinai yang dihiasi pelangi
Bunga-bunga segar kerinduan hati
Al-Isro’ al-mi’roj
Logika tak mampu membantah
Bukan karena kalah atau menyerah pasrah
Tetapi titah itu, telah berbunyi setua hati tercipta
Kertonegoro, 16 Mei 2015
Salam,
Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif
Ilustrasi : aminbenahmed.blogspot.com