Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Menatap Jiwa-Jiwa Teduh

15 Mei 2015   22:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431705221424734509

(puisi akhmad fauzi)


Bersama teduh jiwa, bak bermain
di taman bestari purnama hakiki

Meliuk dengan kata melapang neka makna
Kokoh berdiri ditengah samudera cerca
Bersembunyi kala membagi

Beringas menancapkan idea, sembur persepsi
beradu dalam laga wacana buana

Jiwa teduh berlari ingin meninggalka ego diri
Jiwa teduh memuja sesama bersama air mata
Memucat masa, tersipu retorika hampa

Bunga-bunga kasih berkilau di antara geligi
Sapa hati

Aku kah itu, atau kita?
Mungkin mereka
Atau mungkin tidak ada!

Kertonegoro, 13 Mei 2016
Salam,

Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif

Ilustrasi : Menatap Jiwa-Jiwa Teduh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun