Masihkah Aku Punya
Petang baru saja beranjak
Menyisir lorong sepi
Tetabuhan irama pagi membangunkan lelah
Untuk kembali berpikir mengukir dan menafsir
Tuhan kembqli tergeser dalam benak
Melaju serombongan hasrat
Berjumpalitan main pat-gulipat
Menyembunyikan jerat berlipat-lipat
Tuhan tak lagi punya tempat
Langit menipis
Rindu goresan suara Tuhan
Dari separuh perjalanan jaman
Riuhnya alunan tak mampu lagi bermakna utuh
Kecuali sepenggl-sepenggl harkat dari jiwa yang teduh
Kecuali dari suara-suara atas diri yang patuh
Gelombang dahsyat alunan ayat-ayat
Terpental-pental dibebatuan yang semakin mengeras
Oleh hati yang bertumbuh duri
Karena cinta kehidupan yang membumi
Tuhan terabaikan hampir terlupakan
Masihkah punya merindingnya jiwa
Seperti senyapnya alam merebahkan diri
Ketika malam diturunkan Al-Qur'an
Tuhan seharusnya tersanding
walau hati temaram
Kertonegoro, 17 Ramadhan 1435 H
Ilustrasi : arrahmah.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI