Â
Kancil Sang Penyelamat
(Duka Untuk Sahabat Salim)
Begitulah,
Padahal mati justru menjadikan hidup semakin berani
Kematian itu membuka wacana
Jika punggawa telah gagal menunaikan tugas amanah
Salim terkapar bersimbah semangat dari terbata-bata iktikad
Buram yang tersurat, hilang yang tersirat
Darah menggenangi pasir besi
Tidak lagi hitam legam, tetapi berhamburan amarah memenuhi langit resah
"Bing, kakang la mateh!"
Perempuan lugu itu, menjemput sedih
Wajah yang tidak karuan kini malah akan menjemput hidup yang muram
Tangis yang ada memanggil gigil
Aurora ketakutan turun ke jalan-jalan
Jejak-jejak mimpi buruk sang penggali
Akankah teriakan akan sunyi? Tidak!
Salim Kancil baru memulai
Bunga desa yang ingin menegakkan wibawa
Walau harus terkapar bersimbah darah
Â
Â
Kertobegoro, 30 September 2015
Salam,
Akhmad Fauzi
Â
Ilustrasi : news.analisadaily.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H