Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Huma Rasa

28 April 2016   19:09 Diperbarui: 28 April 2016   19:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Bunga (www.kompaiana.com)


 (Puisi akmad fauzi)

 Harusnya biarkan kuncup itu merekah pelan
 membangun citarasa semusim jelang
 Merawat hal yang merekah
 bisu mata kelu lidah gerah jiwa
 lemas pasrah kala-kala ditinggal sudah 

 Harusnya tidak selalu bertanya
 mengingat jawab berbatas kata
 Berlari menyusuri huma rasa
 seperti membangun perahu
 tanpa perlu menebak kapan harus berlayar

 Melabuhkan semangat jiwa dibalik timbunan janji
 mata terpejam, jiwa menikmat
 nadi-nadi darah bercerita banyak akan makna

 Harusnya
 Aku bersama kuncup bunga
 berhias sentuh bibirmu kala mencium wangi
 titipan kasih asmara

 Kertonegoro, 28 April 2016
 Salam,

 Akhmad Fauzi

Ilustrasi gambar : www.kompasiana.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun