(puisi akhmad fauzi)
Â
*Aku Mung biso nyawang wae, ndeleng polah kepradah saka jeroning manah. Lucu, ora saru! Nanging mbok yo ojo seru-seru.
Â
Salah, jika brutus adalah fenomena
Jauh sebelum bumi ini dihuni
Telah menyubur, sesak sembunyi
Kalah, beralih generasi
Salah, jika ini tentang kuasa
Berderet-deret dinasti toh tetap menggunung juga
Tumpukan kue jiwa-jiwa serakah
Hidup semakin hampa
Salah, salah, salah
Ini bukan tuntutan untuk harakiri
Atau membiarkan agar mati sendiri
Percuma! toh mati bukan satu makna yang sama
Ini, kosmis kesejatian rasa menatap sejarah ke muka
Muka ketakutan atas jeda kuasa
Kuasa mengatur, kuasa ngelantur, kuasa menguasai
Mengusai sejengka langkah, tanah gundah, segelintir mataÂ
Mata jiwa papa jurang kerinduan
Rindu, karena hati ditinggal sendiri
Salah jika harus saling melempar salah
Demokrasi akan semakin berlari
Ini gawan bayi
Bukan demokrasi
Â
Kertonegoro, 30 Desember 2015
Salam,
Â
ilustrasi diambil di Pura Ulu Watu, tidak terkait dengan isi puisi (sudah meminta ijin pada yang bersangkutan. Kepada beliau disampaikan terima kasih)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H