Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ken Kantata 4

29 Juli 2020   21:37 Diperbarui: 29 Juli 2020   21:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat mentari pagi
Lelah sisa senja, membakar
asam hati malam gulita
Embun berasap
Air mencoba sembunyikan riak, tapi
ruang batin terlanjur hingar

Lihat, mentari pagi
Serpihan kaca menggurat lukisan frasa
Sepuh waktu, membakar
kutil langkah sepasang kaki tua
Angin membisu!
Basah daun meminta tengadah, raut telaga
Tetapi, bayang syahdu telah melupa

Lihat mentari, pagi
Mendengar seruling sayap kupu-kupu, menghempas
luruh syahwat membaca savana
Membakar kaki bukit, jejak waktu
ditinggal sang perindu
Kuyub sendi-sendi ilusi
Memimpi malam yang sepi

Lihat mentari pagi
Sepagi kemarin ketika butiran air menyentuh
tanah luka sang pujangga
Tapi hakekat membakar abjad!
Tersisa selarik lagu lama
Deras air mata langit membanjiri pelangi

Pagi, mentari terlihat
senja

Kertonegoro, 29 Juli 2020
Salam,

Akhmad Fauzi

Foto arsip pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun