Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lidah Api

29 September 2016   17:12 Diperbarui: 29 September 2016   17:26 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : jabar.tribunnews.com

 Bersemayam selongsong yang baru dimuntahkan
 Menembus kulit ari lelaki lidah api
 Baru usai ia lantunkan  seribu hajat
 Langit ilusi pekat

 Bunga-bunga duka menggelantung
 Awan tersandera selulosa darah peradaban
 Jejak kaki ruang hampa
 Langit ilusi negeri

 Binallah sang malam
 Menjambak kerut dahi
 Jidat lelaki lidah api,
 Langit terkesima

 Mulut cerita membungkam aksara
 Bersembunyi di ketiak fakta
 Menutup mata, lelaki lidah api
 Langit mengubur negeri

 Kertonegoro, 29 September 2016
 Salam, 

 Akhmad Fauzi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun