Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RINDU] Dramatika Sang Motivator - Rindu Tragedi

8 September 2016   23:27 Diperbarui: 9 September 2016   00:14 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : nursyahlan.mywapblog.com

 (Puisi akhmad fauzi)

 Sentuh malam ini dengan membangun ketelanjangan
 Raga remuk semu
 Dingin, beku gairah
 Membiar emosi lepas rindu air mata
 Kata, selayaknya engkau cincang di awan

 Bercumbulah,
 tutup setiap jengkal kenikmatan dengan menghitung
 akhir kadaluarsa makna
 Beng beng!

 Meleleh gumpalan otak rancu, genang bilik hampa
 Akhir malam ditentukan
 Malam malam yang semakin panjang
 Menyetubuhi tragedi
 ...

 Tragedi tak ubahnya dramaturgi manusia bumi agar tersadari jika Tuhan tidak pernah jauh dari sisi ramah hati manusia

 Menyetubuhi tragedi lebih terbaca sebagai lintas kepastian atas motivasi yang dilakukan

 Menjawab dengan air mata, Tuhan sedang hadir menemani sedih hati meratapi tragedi

 Kertonegoro, 8 September 2016
 Salam,

 Akhmad Fauzi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun