(puisi akhmad fauzi)
Â
Menyapamu sebuah keharusanÂ
Menimbang rasa tempelan asasi kenisbian sebab
Ruang sunyi yang telah menggerogoti berjuta langkah
Semayam ketidakpastian jawab
Merekah bunga di tengah kebisuan kata
Bisu ekspresi, bisu panjang bunga cerita
Kaki-kaki dewa bersentuhan lirih menggugur lebat dahan
Ranting yang berteriak atas lebatnya kasih sayang
Parau, menyusul serak hati merasa tersakiti
Bertahanlah dalam prahara yang nyata
Sejarah sedang memeras bertetes-tetes madu
Dari cendawan hitam yang tidak engkau suka
Air mata bukan jawab yang indah
Kecuali, nurani telah genap menyibak duka
Â
Kertonegoro, 16 Desember 2015
Salam,
Â
Ilustrasi : Â kertaswarna.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H