Memahami Urgensi Isu Lingkungan
lingkungan semakin tumbuh, dan perusahaan-perusahaan pun kini berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satunya adalah Tim Mertani, sebuah perusahaan yang peduli pada lingkungan, yang tidak hanya melihat isu-isu lingkungan, tetapi juga menyediakan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada tanggal 26 September 2023, Tim Mertani berkesempatan untuk mendengarkan secara langsung cerita dari Bapak Maryono, selaku Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPA Piyungan.
Lingkungan adalah aset berharga yang perlu kita jaga bersama. Kesadaran akan pentingnya pelestarianPenumpukan sampah di TPA Piyungan adalah masalah serius yang telah mengganggu warga sekitar selama beberapa bulan terakhir. Selain bau menyengat yang meresahkan warga, penumpukan sampah ini juga mencemari air di sumur warga setempat. Akibat pencemaran air ini, warga terpaksa harus mengandalkan air pam untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Pencemaran air adalah masalah yang tidak boleh disepelekan, karena dapat mengancam kesehatan dan keberlangsungan lingkungan sekitar.
Solusi Inovatif: Water Quality Monitoring System (WQMS)
Untuk mengatasi permasalahan ini, Tim Mertani memahami bahwa diperlukan pemantauan kualitas air secara berkala. Dalam hal ini, Tim Mertani telah mengembangkan Water Quality Monitoring System (WQMS) yang akan membantu masyarakat dan pihak terkait dalam melakukan pemantauan kualitas air secara terus menerus. WQMS Mertani memiliki berbagai fitur yang akan sangat berguna dalam menjaga kualitas air di TPA Piyungan dan tempat-tempat lainnya.
Berikut adalah beberapa parameter penting yang dapat dipantau menggunakan Water Quality Monitoring System (WQMS) Mertani:
pH Air: Parameter ini mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air. Kualitas air yang baik harus memiliki pH yang seimbang, sehingga cocok untuk konsumsi manusia dan kebutuhan lingkungan.
Suhu Air: Suhu air memengaruhi ekosistem akuatik dan aktivitas organisme di dalamnya. Monitoring suhu air penting untuk memahami perubahan lingkungan perairan.
COD (Chemical Oxygen Demand): COD adalah parameter yang mengukur jumlah bahan kimia yang memerlukan oksigen untuk terurai dalam air. Nilai COD yang tinggi dapat menunjukkan adanya polutan organik yang dapat merusak lingkungan.
BOD (Biological Oxygen Demand): BOD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam air. Peningkatan BOD dapat menjadi indikator polusi organik dalam air.
DO (Dissolved Oxygen): Kehadiran oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk kelangsungan hidup organisme air. DO yang rendah dapat menyebabkan kematian ikan dan organisme lainnya.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!