Teruntuk Samudra,
Aku memilih diam, Sayang
Sibuk meremas rindu yang memenuhi
Kepalaku terlalu riuh tapi beku
Ada yang sibuk bergerak kesana kemari,tapi
Batu itu terlalu besar di sana
di lorong sibuk nan riuh
Aku terlalu sibuk, Sayang
Bodoh tak bisa berbuat apa-apa
Mereka yang sibuk di dalam lorong
Memikirkanmu memikirkanmu memikirkanmu
Aku menjadi tambah bingung
dan, Lebih baik aku diam, Sayang
Meramu ramu rindu dengan jarak dan waktu
ketika rindu meremuk udara di dada
Kamar Pojok Candrita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H