Pantai Kenjeran adalah salah satu destinasi wisata pantai yang terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Pantai ini terbagi menjadi dua area utama, yaitu Kenjeran Lama dan Kenjeran Baru. Selain sebagai tempat rekreasi, Pantai Kenjeran juga memiliki peran penting dalam sektor perikanan bagi masyarakat setempat. Namun, Pantai Kenjeran menghadapi masalah serius, yaitu abrasi, yang merupakan proses pengikisan garis pantai oleh air laut. Abrasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan arus laut, penurunan kualitas ekosistem mangrove, dan aktivitas manusia di sekitar pantai. Untuk mengatasi abrasi di Pantai Kenjeran, berbagai upaya telah dilakukan, seperti pembangunan tanggul pemecah gelombang (breakwater) dan penanaman kembali mangrove untuk menstabilkan garis pantai. Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak abrasi dan menjaga kelestarian pantai sebagai salah satu aset penting bagi kota Surabaya.
      Abrasi adalah proses pengikisan atau pengurangan daratan, terutama di wilayah pesisir, yang disebabkan oleh aksi air laut, seperti gelombang, arus, dan pasang surut. Abrasi menyebabkan garis pantai mundur dan dapat merusak ekosistem serta infrastruktur yang berada di dekat pantai, seperti rumah, jalan, dan bangunan lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor utama dari terjadi nya abrasi di pantai kenjeran,Surabaya :Â
- Gelombang dan Arus Laut: Pantai Kenjeran berada di kawasan pesisir yang rentan terhadap gelombang dan arus laut yang kuat. Gelombang yang menghantam pantai secara terus-menerus menyebabkan pengikisan lapisan pasir dan daratan.
- Penurunan Populasi Mangrove: Hutan mangrove berfungsi sebagai penghalang alami terhadap gelombang dan membantu menahan erosi. Namun, di Pantai Kenjeran, banyak area mangrove yang telah rusak atau ditebang, mengurangi kemampuan alamiah untuk melindungi pantai dari abrasi.
- Aktivitas Manusia: Kegiatan pembangunan di sepanjang pesisir, seperti pembangunan perumahan, infrastruktur, dan aktivitas industri, sering kali tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Penambangan pasir, reklamasi lahan, dan penggalian material juga mempercepat abrasi di Pantai Kenjeran.
- Kurangnya Struktur Perlindungan: Sebelum dilakukan intervensi oleh pemerintah, seperti pembangunan tanggul atau pemecah gelombang, Pantai Kenjeran tidak memiliki cukup struktur perlindungan yang dapat meminimalisir dampak abrasi.
- Perubahan Iklim: Kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim global memperparah abrasi di banyak wilayah pesisir, termasuk di Pantai Kenjeran. Naiknya permukaan laut menyebabkan lebih banyak area pantai yang tergenang dan tergerus oleh air laut.
Dampak abrasi pantai kenjeran,Surabaya.
Berikut adalah beberapa dampak utama yang diakibatkan oleh abrasi pantai di Kenjeran :
- Kerusakan Infrastruktur dan PropertiÂ
- Abrasi menyebabkan erosi garis pantai yang secara perlahan mengikis daratan, mengakibatkan rusaknya bangunan dan infrastruktur yang berada di dekat pantai. Beberapa rumah, jalan, dan fasilitas umum, seperti tempat wisata, terancam atau mengalami kerusakan akibat abrasi. Jika tidak segera ditangani, abrasi bisa memaksa relokasi pemukiman atau menelan biaya besar untuk perbaikan infrastruktur.
- Ancaman Terhadap Ekosistem Pesisir
- Ekosistem pesisir, termasuk hutan mangrove dan biota laut yang ada di sekitar Pantai Kenjeran, sangat terpengaruh oleh abrasi. Pengikisan tanah dan hilangnya vegetasi pantai memperburuk kesehatan ekosistem ini, yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi berbagai spesies ikan, burung, dan satwa lainnya. Penurunan kualitas ekosistem pesisir juga berdampak negatif pada rantai makanan dan keanekaragaman hayati.
- Penurunan Pendapatan Pariwisata
- Pantai Kenjeran merupakan salah satu destinasi wisata di Surabaya. Abrasi yang menyebabkan hilangnya area pantai yang menarik bagi wisatawan bisa berdampak pada penurunan jumlah pengunjung. Jika dibiarkan, kondisi pantai yang rusak akan mengurangi daya tarik wisata, yang berimbas pada pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi lokal, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
- Pengurangan Luas Lahan Pesisir
- Abrasi yang tidak terkendali dapat mengurangi luas lahan pesisir, yang berdampak pada berkurangnya ruang untuk aktivitas ekonomi, sosial, dan lingkungan. Area-area penting, seperti tempat pemukiman nelayan, tambak, dan lahan produktif lainnya, bisa terkikis oleh laut, menyebabkan kehilangan aset ekonomi penting bagi masyarakat pesisir.
- Terancamnya Sumber Penghidupan Nelayan
- Abrasi juga berdampak pada komunitas nelayan di Pantai Kenjeran, yang bergantung pada laut dan pesisir untuk mata pencaharian. Kerusakan ekosistem laut, terutama area mangrove yang merupakan habitat ikan dan biota laut lainnya, akan mengurangi jumlah tangkapan ikan. Hal ini mengancam kesejahteraan ekonomi nelayan dan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya laut.
Solusi menangani abrasi pantai kenjeran,Surabaya
Penanganan abrasi di Pantai Kenjeran memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan solusi teknis, ekologi, dan sosial untuk menjaga kelestarian pantai serta melindungi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi abrasi di Pantai Kenjeran :
- Pembangunan Tanggul dan Pemecah Gelombang (Breakwater)
- Â
- Tanggul dan Pemecah Gelombang : Salah satu solusi teknis yang telah banyak digunakan untuk mengurangi dampak gelombang laut adalah dengan membangun tanggul laut dan struktur pemecah gelombang (breakwater). Struktur ini berfungsi untuk menahan gelombang besar sebelum menghantam pantai, sehingga mengurangi kecepatan dan energi gelombang yang menyebabkan abrasi.
- Groin (Penghalang Sedimen): Pemasangan groin, yakni struktur memanjang dari pantai ke arah laut, bisa membantu menahan perpindahan sedimen yang terbawa arus sejajar pantai, sehingga mengurangi kehilangan pasir dari garis pantai.
- Penanaman Kembali Mangrove
- Â
- Restorasi Hutan Mangrove: Mangrove berperan penting dalam menahan laju abrasi. Akar-akar mangrove yang kuat dapat menahan tanah dan mengurangi energi gelombang yang menghantam garis pantai. Oleh karena itu, program rehabilitasi mangrove di Pantai Kenjeran harus terus dilakukan, terutama di area yang mengalami kerusakan parah.
- Pelibatan Masyarakat dalam Penanaman Mangrove: Program penanaman mangrove harus melibatkan masyarakat lokal, terutama nelayan dan penduduk pesisir, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas keberlanjutan lingkungan pantai.
- Â
- Reklamasi Pasir dan Pengisian Kembali Pantai (Beach Nourishment)
- Â
- Pengisian Kembali Pasir Pantai: Reklamasi atau pengisian ulang pasir pantai adalah metode yang bisa dilakukan untuk menggantikan pasir yang hilang akibat abrasi. Proses ini melibatkan penambahan pasir dari sumber lain ke pantai yang mengalami erosi untuk memperkuat dan memperlebar garis pantai.
- Penggunaan Material yang Sesuai: Dalam program ini, penting untuk menggunakan pasir atau material sedimen yang sesuai dengan karakteristik alami Pantai Kenjeran agar ekosistem lokal tidak terganggu.
- Â
- Â
- Â
- Â
- Â
Jenis-Jenis breakwater :Â
- Breakwater Lepas Pantai (Offshore Breakwater)
Breakwater jenis ini dibangun di lepas pantai dengan jarak tertentu dari garis pantai. Fungsinya untuk mengurangi energi gelombang sebelum mencapai pantai. Setelah melewati breakwater, gelombang yang tersisa memiliki energi lebih kecil sehingga mengurangi potensi erosi.
Ciri-ciri:
- Dibangun terpisah dari pantai.
- Bisa berbentuk linier atau melengkung mengikuti kontur garis pantai.
- Membentuk daerah perairan yang lebih tenang di antara breakwater dan pantai.
- Breakwater Terhubung (Attached Breakwater)
Breakwater ini dibangun menyatu dengan garis pantai atau struktur pantai lainnya, seperti pelabuhan. Breakwater terhubung berfungsi sebagai pelindung langsung bagi wilayah pantai atau bangunan yang ada di sekitarnya.