Mohon tunggu...
Tiffa P
Tiffa P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tiffa Prastyani

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menggali Kekuatan Pola Asuh Otoritatif dalam Membentuk Anak yang Mandiri

27 Februari 2024   19:30 Diperbarui: 27 Februari 2024   19:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pola asuh otoritatif telah lama diakui sebagai pendekatan yang efektif dalam mendidik anak-anak. Pendekatan ini menggabungkan unsur-unsur kehangatan, dukungan, dan batasan yang jelas, sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kekuatan pola asuh otoritatif dan bagaimana pendekatan ini membantu membentuk anak-anak yang mandiri.

1. Kejelasan dan Konsistensi
Salah satu kekuatan utama pola asuh otoritatif adalah kejelasan dan konsistensi dalam memberikan batasan dan aturan. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif memberikan panduan yang jelas tentang perilaku yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, serta konsisten dalam menegakkan aturan tersebut. Hal ini membantu anak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri.

2. Dukungan Emosional
Meskipun pola asuh otoritatif menetapkan batasan yang jelas, orang tua yang menerapkannya juga memberikan dukungan emosional yang hangat dan pengertian terhadap anak-anak mereka. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan pujian dan dorongan saat anak melakukan hal-hal yang baik, serta memberikan dukungan saat anak menghadapi tantangan. Dukungan emosional ini membantu anak merasa didengar, dihargai, dan dicintai, yang pada gilirannya membangun rasa percaya diri dan kemandirian.

3. Pembangunan Keterampilan Pemecahan Masalah
Pola asuh otoritatif mendorong anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang mandiri. Dengan memberikan kebebasan yang terkendali untuk membuat pilihan dan menghadapi konsekuensinya, anak-anak belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan memahami pentingnya memikirkan konsekuensi dari setiap keputusan yang mereka buat.

4. Pembelajaran dari Kesalahan
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mereka tidak menghukum anak secara berlebihan atas kesalahan yang mereka buat, namun menggunakannya sebagai momen untuk memberikan pembelajaran dan mendiskusikan cara untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan. Hal ini membantu anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab atas tindakan mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

5. Membangun Hubungan yang Sehat
Pola asuh otoritatif menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak, didasarkan pada saling pengertian, hormat, dan komunikasi yang terbuka. Orang tua dan anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, berbagi perasaan mereka, dan mencari solusi bersama. Hubungan yang kuat ini menjadi landasan bagi perkembangan anak yang mandiri dan percaya diri.

Dengan menggali kekuatan pola asuh otoritatif, orang tua dapat membantu membentuk anak-anak yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Dengan memberikan kombinasi yang seimbang antara batasan yang jelas, dukungan emosional, kesempatan untuk belajar dari kesalahan, dan pembangunan keterampilan pemecahan masalah, pola asuh otoritatif memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan anak yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun