TIFFANY CATHERINE GUNAWAN/191241115
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, dengan kondisi sehat kita dapat melakukan banyak hal. Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) adalah keadaan ketika kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Kesadaran pada masyarakat perlu ditingkatkan agar masyarakat tetap dalam kondisi sehat. Oleh karena itu diperlukan ilmu pengetahuan mengenai kesehatan.
Pada zaman Romawi dan Yunani kuno, dari kebudayaan paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma tercatat manusia telah melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Lalu pada permulaan abad pertama sampai kira-kira abad ke-7 kesehatan masyarakat semakin penting karena berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian besar penduduk. Pada tahun 1603 telah tercatat lebih dari 1 diantara 6 orang meninggal, dan pada tahun 1663 sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karena penyakit menular.
Catatan-catatan ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan masyarakat, terutama penyebaran penyakit menular, begitu meluas dan menghancurkan sehingga orang-orang pada zamannya, bagaimanapun juga, belum bisa untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pada akhir abad 18 dan awal abad 19 ilmu pengetahuan mulai bangkit dan memiliki dampak pada semua aspek kehidupan manusia termasuk kesehatan. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan pada tahun 1832 di Inggris.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wiski dari Baltimore Amerika memelopori berdirinya universitas dan didalamnya terdapat Sekolah (Fakultas) Kedokteran. Mulai tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa. Dari kurikulum sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah diperhatikan. Pada tahun 1855 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
Pada paruh pertama abad ke-20, perkembangan kesehatan masyarakat semakin pesat, baik di Eropa maupun Amerika. Di dua benua tersebut, khususnya setelah Perang Dunia II, kesehatan masyarakat mengembangkan fokus baru. Tahun-tahun tersebut menjadi saksi munculnya pengobatan berbasis bukti dan munculnya gaya baru kesehatan masyarakat yang berurusan dengan perilaku serta gaya hidup individu.
Di Indonesia sendiri perkembangan kesehatan masyarakat mulai terlihat pada masa penjajahan Belanda, tepatnya ketika wabah kolera dan cacar merajalela. Pemerintah Belanda melakukan upaya-upaya untuk menangani penyebaran wabah tersebut. Pada pertengahan abad ke-19, di Indonesia mulai berdiri sekolah-sekolah kedokteran, yang dalam perkembangannya mempunyai andil besar dalam menghasilkan tenaga medis yang mengembangkan kesehatan masyarakat.
Tahun-tahun tersebut menjadi saksi munculnya pengobatan berbasis bukti dan munculnya gaya baru kesehatan masyarakat yang berurusan dengan perilaku serta gaya hidup individu. Kemudian, Deklarasi Alma-Ata 1978 diadopsi pada Konferensi Internasional WHO tentang kesehatan. Hasil konferensi Badan Kesehatan Dunia tersebut adalah mengemukakan pentingnya tindakan oleh pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat dunia untuk melindungi serta meningkatkan kesehatan semua orang.
Kesimpulannya, kesehatan masyarakat telah menjadi perhatian penting sepanjang sejarah, mulai dari upaya kuno untuk menangani penyakit hingga kemajuan ilmiah di abad ke-19 dan ke-20. Meskipun pencatatan penyakit dan wabah menunjukkan tantangan besar di masa lalu, penemuan ilmiah seperti vaksin dan kebijakan sanitasi secara signifikan meningkatkan kesehatan masyarakat. Pendidikan dan institusi kesehatan, seperti yang didirikan oleh John Hopkins, turut berkontribusi pada pengembangan ilmu kesehatan masyarakat yang lebih efektif. Dalam pandangan saya, upaya historis ini mencerminkan kemajuan manusia dalam memahami dan meningkatkan kesehatan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara umum.