Mohon tunggu...
Tiffani Anggi
Tiffani Anggi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Tiffani Anggi Amelia seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Magelang.Tiffani menyukai public speaking dan juga menulis. Aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan ilmu pemasaran dan komunikasi yang baik di Kegiatan Karang Taruna Terampil dalam sosial media seperti Instagram dalam pembuatan konten kreatif dengan nama akun pengguna @side.coolyeah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sahabat atau Frenemy? Tips Membedakan Pertemanan Sehat dan Toxic di Kampus

4 Juni 2024   10:06 Diperbarui: 4 Juni 2024   10:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa kuliah itu memang penuh dengan momen seru dan tak terlupakan. Di sana kamu bertemu banyak orang baru, menjalin pertemanan, dan membangun koneksi. Tapi di balik semua keseruan itu, kamu juga harus waspada sama yang namanya "frenemy" alias teman tapi musuh. Frenemy itu gabungan dari kata "friend" dan "enemy", jadi mereka ini teman, tapi sekaligus juga musuh. Pertemanan sama frenemy bisa bikin bingung dan menguras energi, karena mereka bisa baik tapi juga bisa jahat di saat yang bersamaan.

Jadi, gimana caranya biar bisa bedain mana pertemanan yang sehat dan mana yang toxic di kampus? Pertemanan yang sehat itu ditandai dengan saling mendukung dan menyemangati, teman sejati bakal selalu ada buat kamu baik di saat senang maupun sedih. Mereka dukung mimpi-mimpi kamu dan selalu kasih semangat saat kamu lagi down. 

Kamu juga bakal ngerasa nyaman buat cerita apa aja sama temanmu tanpa takut dihakimi, karena kalian saling percaya dan saling menghargai satu sama lain. Komunikasi kalian lancar tanpa ada hambatan, saling mendengarkan dengan seksama, dan berusaha mengerti sudut pandang masing-masing. 

Teman yang baik juga bakal dorong kamu buat jadi versi terbaik dari dirimu, jadi inspirasi buat belajar dan berkembang, serta bantu kamu capai tujuanmu. Bareng teman sejati, kamu selalu merasa bahagia dan nyaman, bisa jadi diri sendiri tanpa rasa takut dihakimi.

Sebaliknya, pertemanan yang toxic sering ditandai dengan teman yang suka mengkritik dan menjatuhkan. Frenemy suka kasih kritik pedas atau komentar negatif tentang kamu, bahkan coba menjatuhkan kamu di depan orang lain. Bareng frenemy, kamu mungkin sering merasa insecure atau nggak percaya diri, karena mereka suka membandingkan kamu dengan orang lain atau bikin kamu merasa nggak cukup baik. 

Mereka sering memanipulasi kamu buat keuntungan mereka sendiri, cenderung egois, dan nggak peduli sama perasaanmu. Frenemy juga suka banget menggosip tentang orang lain, termasuk kamu, dan menyebarkan rumor yang nggak benar tentang kamu. Akibatnya, kamu selalu merasa lelah dan terkuras energi, karena harus selalu hati-hati dengan apa yang kamu katakan atau lakukan di sekitar mereka.

Buat membangun pertemanan sehat di kampus, pilihlah teman yang positif dan suportif, yang selalu mendukung dan menyemangati kamu. Bangun komunikasi yang terbuka dan jujur sama temanmu, ceritakan perasaanmu dan dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan. 

Tetapkan batasan yang jelas dalam pertemananmu, ini penting buat jaga kesehatan mental dan emosional kamu. Kalau kamu merasa suatu pertemanan bikin kamu nggak bahagia dan terkuras, jangan ragu untuk menjauh. Kamu berhak dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan suportif. Pertemanan yang sehat di kampus bisa bawa banyak manfaat buat hidupmu, membantu kamu belajar dan berkembang, kasih dukungan emosional, dan bikin hidupmu jadi lebih menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun