Mohon tunggu...
Tienuk Suyanto
Tienuk Suyanto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Belajar pada apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Ya,, Aku Merasakannya..."

20 April 2013   21:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:53 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika tak ada opsi lain untuk mengejawantahkan apa yang aku rasakan saat ini,, adalah 'Iya' yang ingin aku ucapkan. Atas semua tanya yang tak pernah kau ungkap. Karena memang kata itu yang menurutku sesuai untuk menjadi sebuah jawaban.

Ya, aku memang tengah merasakannya. Bahkan seiring berjalannya waktu, grafiknya perlahan-lahan mulai merambat naik, naik dan naik. Jika kau tanya apa aku menikmatinya? maka jawabanyapun 'iya'. Bahkan aku sangat menikmatinya. Bayangkan jika kau berjalan di Gurun pasir yang sangat panas dan kering,, tiba-tiba kau bertemu dengan Oase dengan air yang jernih dan segar. Atau, kau berada di tempat yang belum pernah kau datangi sebelumnya,  gelap gulita, tak dapat melihat apapun, terdiam, karena jika melangkah takut salah arah,, tiba-tiba ada yang memberimu lilin dan kompas. Apa yang kau rasakan?? Begitulah kira-kira pendeskripsianku saat ini..

Hanya saja,, logikaku tak bisa begitu saja menerima. Ia berteriak-teriak memberontak  cemburu . Ia menganggap  aku tak berlaku adil padanya, menjadikannya anak tiri yang tengah aku abaikan keberadaannya.. Sekuat tenaga Ia mempengaruhiku. Menyodori aku dengan deretan kemungkinan yang bakal terjadi jika aku terlalu menuruti hatiku.. Memang,, semuanya hanya mungkin dan  Apa yang dikhawatirkannya belum tentu terjadi.. Tetapi bukankah berpikir sebelum bertindak adalah sebuah kebijaksanaan??

Aku tahu maksudnya,, Ia tak ingin aku Egois. Sehingga dapat melukai hatiku sendiri  ataupun tanpa sengaja melukai hati yang lain.

Jika masih kau tanya apa saat ini aku bahagia?? maka jawabannyapun 'Iya'.. Saat ini rasa itu memang tengah mendominasi hatiku. Tetapi untuk kamu ketahui,, semua ini tidak lantas membuatku lupa bahwa kau ada. Karena bagaimanapun aku tak bisa menghapus catatan yang lebih dulu kau tulis..

Akhirnya.........aku masih di sini,, di tempat ini,, menikmati rasa ini,, seraya tak putus  berharap Sang Pemberi warna Pelangi yang menentukan apa yang terbaik.

Dan  kita bisa kembali tersenyum bersama dalam keikhlasan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun