Mohon tunggu...
Tien kusumawati
Tien kusumawati Mohon Tunggu... lainnya -

Waktu Adalah Titian Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai dalam Rasa

18 November 2010   15:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12900952251769004990

Aku terpaku, badai dalam rasa ini begitu beratnya... Ku pandangi sekelilingku Di ruang tamu ini, kita biasa berbincang, bercanda, diskusi, menghabiskan sore kita dengan segelas teh hangat yg nikmat Di ruang tengah ini,kita senantiasa bercanda, bermesraan, bergurau, Sambil mendengarkan alunan lagu lewat tarian jemarimu memainkan gitar Di teras ini, kau senantiasa menunggu kedatanganku, kita nikmati malam dengan sentuhan angin malam, sambil bercanda di temani mie ayam kesukaan kita, Di ruang makan ini, kita selalu bersama menikmati hidangan makan yang aku buat khusus untukmu, Apapun makanannya, semua masakkanku adalah makanan faforitku, demikian pernah kau katakan itu pdku. Di kamar ini, ahhhh... Kamar yg indah, kamar kita berdua. Semuanya... Kembali aku pandangi satu persatu ruangan-ruangan rumah kita, rumah yg senantiasa kita nyanyikan. Ini terakhirku...disini... Ini menjadi kenangan kau dan aku. Semua... Menjadi neraka bagiku, manakala datang badai prahara diantara kita. Manakala datang seorang yang merusak semua keindahan kita. Kini...akhirnya harus aku tinggalkan semua Beku Bisu Sepi Dalam amarah rasamu dan rasaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun