Mohon tunggu...
Qonitatillah -
Qonitatillah - Mohon Tunggu... -

Saya ibu 3 orang anak, sebentar lagi lahir yang keempat. Alumni Kimia ITS 2001 dan sekarang baru saja menyelesaikan studi master di Universiti Teknologi Malaysia. Berminat dengan dunia tulis menulis sejak kecil dan berharap mampu berbagi ide dan kebahagiaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hebat ke Wanita Indonesia?

22 Mei 2010   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:03 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Topik sebenarnya yang diusung oleh acara Wanita Hari Ini oleh TV3, salah satu stasiun TV terbesar Malaysia pada 5 Mei lalu adalah ‘Hebat ke wanita Seberang?’. Acarayang berlangsung interaktif d tengah hari tersebut menghadirkan seorang dosen dari Jurusan pendidikan Psikologi Universiti Malaya dan dua orang ekspatriat wanita Indonesia yang menikah dengan pria Malaysia.

Fokus diskusi adalah keprihatinan warga Malaysia karena semakin tingginya tren pria Malaysia yang menikah dengan wanita Indonesia. Meski kajian yang dilakukan oleh Profesor Madya Dr. Mariani Md Nor masih bersifat kualitatif, namun beliau yakin angkanya akan semakin naik dan sekarang sudah berada pada kondisi yang memprihatinkan.

Apa Kehebatan Wanita Indonesia?

Dari testimoni yang disampaikan dan kajian yang dilakukan oleh pembicara, kebanyakan pria Malaysia memilih wanita Indonesia dikarenakan dua hal: pelayanan kepada suami dan perhatian yang intens. Kedua ibu yang hadir mewakili para wanita Indonesia tidak mengatakan bahwa wanita Indonesia lebih hebat dari wanita Malaysia, akan tetapi tradisi dan budaya Indonesia memang berbeda dengan kebiasaan di Malaysia. Akar tradisi jawa ataupun suku-suku lain di Indonesia memiliki nilai-nilai yang sangat kuat berkaitan soal berumah tangga dan pelayanan terhadap suami. Perbedaan inilah yang mungkin membuat banyak pria Malaysia menaruh hati kepada wanita Indonesia. Sang pembicara, Profesor dari Universiti Malaya tersebut menekankan bahwa wanita Indonesia memiliki kehebatan mengenai kelemahlembutan dan pelayanan terhadap suami sedangkan wanita Malaysia memiliki kehebatan karena keagresifan mereka. Jadi kedua-dua wanita serumpun di Nusantara ini sama-sama memiliki kehebatan.

Imej terhadap Wanita Indonesia (TKW)

Sepintas lalu, perbincangan tersebut melegakan. Bahwa wanita Indonesia disejajarkan dengan wanita Malaysia. Mungkin karena panelis yang dihadirkan adalah para ekspatriat wanita yang cukup berpendidikan dan memiliki profesi mapan. Tapia apa sebenarnya yang berlaku? Surat kabar Utusan Malaysia juga pernah memuat tajuk yang serupa mengenai banyaknya pria Malaysia yang memperistri wanita Indonesia. Ada yang menikahi di bawah tangan atau menjadikannya sebagai istri kedua. Bahkan dalam beberapa blog yang ikut ramai membincangkan masalah ini menyebutkan alasan para pria ini menikahi wanita Indonesia adalah karena kemesraan, layanan di meja makan dan karena keterampilan mengurus rumah hingga menyetrika celana dalam suami! Kebanyakan yang diperisteri adalah para buruh pabrik dan pembantu rumah tangga. Yang merisaukan Profesor Madya Dr. Mariani Md Nor adalah semakin banyaknya rumah tangga warga Malaysia yang hancur gara-gara suami terpikat dengan pembantu rumah tangganya sendiri. Beliau, di akhir acara, menyerukan agar para istri Malaysia lebih perhatian dan memupuk kembali kemesraan dalam rumah tangganya serta tidak terlalu memikirkan karir.

Permasalahan ini tentunya bukan hanya masalah para wanita Malaysia. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, kebanyakan pria Malaysia memperistri wanita Indonesia karena alasan-alasan domestik rumah tangga. Pemerintah dan rakyat Indnesia juga harus prihatin karena kebanyakan para wanita kita dinikahi di bawah tangan, tidak sah secara undang-undang atau dijadikan istri kedua dan seterusnya. Sebab-sebab pencetusnya harus pula digali dan dicarikan solusi yang tepat agar keberadaan mereka sebagai warga negara Indonesia dihargai dan dijunjung tinggi. Keberadaan mereka di negeri jiran adalah sebagai duta bangsa, bukan kambing hitam dari banyak permasalahan yang melanda negeri bersangkutan.

Kalau digali lagi mengenai kehebatan wanita Indonesia, sudah bukan rahasia umum bahwa pekerja Indonesia memang tahan banting. Para pembantu rumah biasa kerja 20 jam sehari dengan gaji murah dan tanpa hak-hak yang memadai. Para pekerja pabrik bekerja dengan shift tak menentu, upah rendah dan tuntutan kerja yang tinggi. Belum lagi dengan banyaknya pekerja ilegal yang keberadaannya karena memang tingginya permintaan dari kalangan rakyat Malaysia sendiri. Memang, wanita Indonesia hebat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun