Smartphone, laptop, komputer, dan semua teknologi pada zaman sekarang  terbuat dari sebuah kecerdasan buatan yang dibuat oleh manusia. Melakukan semua yang kita perintahkan merupakan kelebihan Artificial Intelligence (AI) ini, tapi apakah kecerdasan buatan yang dibuat oleh manusia itu sendiri dapat mengalahkan kecerdasan manusia. So, mari kita bahas.
Artificial Intelligence (AI), ilmu membuat mesin yang lebih pintar dan cerdas seperti manusia, telah memicu perdebatan yang tak terelakkan tentang Artificial Intelligence Vs Human Intelligence .Â
Memang, algoritme Machine Learning (ML) dan Deep Learning (DL) dibuat untuk membuat mesin belajar sendiri dan membuat keputusan seperti yang kita manusia lakukan. Dalam upaya untuk membuat mesin yang lebih pintar, Akankah Kecerdasan Manusia menghadapi krisis eksistensial?.
Kecerdasan Buatan Vs Kecerdasan Manusia (AI vs HI)
Visi membuat mesin yang dapat berpikir dan bertindak seperti manusia telah berevolusi dari fiksi film menjadi fakta dunia nyata. Ada bot, humanoids, robot, dan manusia digital yang mengalahkan manusia atau berkoordinasi dengan kita dalam banyak hal.Â
Aplikasi yang digerakkan oleh AI ini memiliki kecepatan eksekusi yang lebih tinggi , memiliki kemampuan dan akurasi operasional yang lebih tinggi , sekaligus sangat signifikan dalam pekerjaan yang membosankan dan monoton dibandingkan dengan manusia.
Sebaliknya, Kecerdasan Manusia berkaitan dengan pembelajaran dan pengalaman adaptif. Itu tidak selalu bergantung pada data pra-makan seperti yang diperlukan untuk AI.Â
Memori manusia, daya komputasi, dan tubuh manusia sebagai entitas mungkin tampak tidak signifikan dibandingkan dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak mesin.Â
Namun, kedalaman dan lapisan yang ada di otak kita jauh lebih kompleks dan canggih, yang masih belum bisa dikalahkan oleh mesin setidaknya dalam waktu dekat.
Bisakah Mesin Menggantikan Manusia?