Mohon tunggu...
Tiffani Chandrica
Tiffani Chandrica Mohon Tunggu... Administrasi - coffee addict, netflix, musik, food lovers 💃

Ada hal - hal yang tidak bisa kita utarakan dengan lisan, dan tulisan adalah jawabannya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berkunjung ke Warkop Apek

5 April 2021   08:00 Diperbarui: 5 April 2021   10:20 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hii sobat chacha,, okee kenalin nama aku Tiffani  Chandrica. jadi ini adalah tulisan pertama aku so i hope u enjoy guyss  😊

Kopi  yass  siapa yang tidak tau buah satu ini sudah mendunia dan bahkan mencuri perhatian berapa tahun belakang ini.  Si bitter satu ini sungguh sangat menggoda tidak hanya buat pecandunya tapi juga mereka yang sebelumnya tidak pernah menyeruputnya. menarik bukan??

Hal ini sejalan dengan munculnya beragam coffee shop yang bertebaran disekitar kita saat ini, sebut saja "St*rbucks yahhh si raja coffee shop ini sudah sangat mendunia sejak pertama kali dia muncul di Seattle, Washington pada tahun 1971. beragam jenis kopinya dan juga suasana nyaman yang mereka tawarkan kepada customer setia mereka yang akhirnya memilih untuk duduk, berbincang sambil di temanin secangkir kopi favorit mereka. 

Tanpa kita sadari hal ini sudah menjadi gaya hidup bagi kita sekarang dan  menurut data Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization (ICO). Tingkat konsumsi kopi robusta dan arabika di kalangan kaum urban terus meningkat delapan persen setiap tahunnya. 

Hal ini disadari oleh banyak investor  dan yahh  menjadikan coffee shop menjamur di perkotaan. Banyak dari mereka yang menyajikan suasana homey agar customer merasa nyaman dengan berbagai cara  tapi berbeda dengan tempat satu ini. tempat  ini berada di tengah kota dengan ciri khas bangunan belandanya yang memukau. 

Warkop Apek begitu mereka menamainya, Apek yang berarti kakek dalam bahasa tionghua. Warkop kecil yang berada di jalan hindu  dan berada tepat disebrang pasar hindu (Kesawan). Warkop itu cukup kecil dan sedikit tertutup,  warkop apek hanya memiliki sekitar 7 meja bulat dengan ciri khas dari kopitiam pada biasanya, warkop apek memiliki  beberapa menu berat seperti kwetiau goreng, bakmi, dan tentunya menu favorit yang menjadikannya legend yaitu  roti panggang dengan  srikaya,  dan juga tersedia telur setengah matang yang bisa anda jadikan add on jika anda menyukainya. 

Dan yahhh pastinya kopi susu khas mereka, dengan rasa pekat dan asam dari kopi asli mandailing yang bercampur dengan susu yang membuatnya nyaman untuk dinikmati bahkan bagi seseorang yang bukan pecinta kopi sekalipun. tapi yah sebelumnya kalian harus menyediakan budget yang cukup karena untuk ukuran sebuah warung kopi, warkop apek memiliki range harga yang cukup menguras kantong. (termasuk saya dan teman saya yang cukup syok dengan harga yang kami harus bayar waktu itu😅 ). Tapi dengan pengalaman dan suasana yang membuat mu merasa sedang menikmati sarapan dengan suasana tempoe doloe dan dikelilingi bangunan tua dan padatnya suasana kota dipagi hari yahh kedai kopi satu ini adalah jawabannya..

Sampai lupa Kedai Kopi Apek terletak di Jalan Hindu Nomor 110, Kesawan, Kecamatan. Medan Baru, Kota Medan, Sumatra Utara.

soo guyss tunggu apalagi 😉😉

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun