Mohon tunggu...
Martins Tibo
Martins Tibo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panglima OPM Tewas Setelah Baku Tembak

3 Desember 2015   11:41 Diperbarui: 3 Desember 2015   12:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Timur Erik Manitori dengan pengawalnya Yulianus Robaha tewas tertembak setelah baku tembak dengan anggota Polisi yang sedang berpatroli di daerah kampung Wanapompi, Distrik Angkaisera kabupaten Kepulauan Yapen, kedua kelompok tersebut selama ini sudah menjadi incaran aparat keamanan, karena selalu berbuat tindakan anarkis dan tidak segan – segan untuk membunuh, Selasa (1/12).

Aparat terpaksa melakukan penembakan dikarenakan saat berpatroli, mobil dihadang oleh sekelompok orang dengan membawa parang, panah dan senjata rakitan, penghadangan tersebut dipimpin oleh Erik dan langsung menembaki mobil yang sedang berpatroli, aparat pun membalas tembakan tersebut dan mengenai Panglima OPM dan pengawalnya, sementara untuk anggota dari OPM kabur kedalam hutan.

Padahal selama ini anggota Polres Kepulauan Yapen sudah melakukan pendekatan secara persuasif, namun sayangnya pendekatan tersebut tidak di tanggapi oleh kelompok OPM pimpinan Erik Manitori, justru malah sebaliknya kelompok tersebut menurut masyarakat Kepulauan Yapen sering membuat keributan dan meresahkan masyarakat.

Untuk saat ini situasi di daerah tersebut sudah sangat kondusif, masyarakat juga sudah mulai beraktifitas, patroli pun diadakan setiap hari guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kepulauan Yapen. Banyak masyarakat yang mendukung kegiatan patroli dari aparat keamanan diadakan setiap hari, karena menurut masyarakat kelompok OPM sering melakukan aksi – aksi yang bersifat kekerasan.

Kita sudah melihat bagaimana aksi OPM, mereka tidak segan – segan untuk membunuh manusia, tidak hanya aparat keamanan saja yang sudah menjadi korban kebiadaban OPM, banyak masyarakat yang sudah meinggal di tangan Erik Manitori, mereka mendesak masyarakat agar ikut bergabung dalam kelompok OPM, jika masyarakat menolak, Erik dan anggotanya langsung tidak segan – segan untuk membunuh.

Kelompok tersebut menginginkan Papua itu merdeka dan terlepas dari NKRI, padahal dari dulu sudah jelas Papua sudah merdeka di dalam bingkai NKRI, sekarang apa lagi yang dimerdekakan, seharusnya kan membantu pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakat Papua, bukan malah selalu berbuat anarkis dan merusak fasilitas – fasilitas umum, itu kan akan membuat Papua tidak akan maju – maju nantinya.

Sebetulnya untuk memerdekakan Papua tentu bisa dilakukan dalam banyak hal, seperti diantaranya memerdekakan Papua dari semua hal yang bersifat negatif, dimana hal ini tentu lebih penting dan lebih utama untuk dilakukan. Memerdekakan Papua bisa dilakukan dengan membebaskan Papua dari budaya mabuk-mabukan yang konon kini sedang marak di Papua, inilah pemicu tindak kekerasan yang terjadi di Papua.

Memerdekakan Papua bisa dilakukan dengan membebaskan Papua dari tingkah laku yang menimbulkan keanarkisan, yang mana kini telah banyak korban jiwa baik dari masyarakat Papua maupun aparat keamanan. Memerdekakan Papua bisa dilakukan dengan membebaskannya dari kebodohan, kemiskinan, keterpurukan dan lain sebagainya.

Sudah terlalu lama polemik Papua Merdeka ini kita biarkan, dan sudah terlalu lama menjadi benang yang kusut yang ruwet dan rumit, yang tentu hanya jadi penghambat kemajuan Papua kita selama ini. Kini, sudah saatnya polemik itu untuk kita akhiri, sudah saatnya kita keluar dalam jeratan keruwetan polemik itu, sudah saatnya kita semua berkerja secara bersama-sama, bersatupadu membangun dan memajukan Papua.

Langkah ini tentunya yang harus segera dilakukan, ini menjadi salah satu langkah yang terpenting karena Miras (Minuman keras) atau mabuk-mabukan, telah melemahkan para pemuda Papua, mereka telah menjadi pribadi-pribadi yang pemalas, bodoh dan tempramental dan mudah terprovokasi oleh kelompok OPM. Lebih dari itu, tentu budaya tersebut juga telah membuat mereka para pemuda Papua menjadi seorang kriminal (selalu berbuat kejahatan).

Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh masyarakat Papua, jangan sampai terprovokasi oleh kelompok OPM, karena dengan adanya OPM di Papua, masyarakat semakin terpuruk dan terganggu. Papua semakin tidak berkembang, pembangunan – pembangunan terhambat akibat aksi yang mereka lakukan, untuk itu mari kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama Papua dari orang – orang yang akan membuat Papua semakin hancur, seperti kelompok OPM tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun