Mohon tunggu...
Kurnia Nasir
Kurnia Nasir Mohon Tunggu... Musisi - musikus jalanan

musikus jalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Sikap Moderat untuk Mengantisipasi Tindakan Radikal

23 November 2023   22:57 Diperbarui: 23 November 2023   23:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini negara kita punya banyak sekali sekolah yang bernaung dibawah kementrian agama. Sekolah sekolah itu mulai sari jenjang terendah seperti PAUD sampai madrasah sampai Perguruan Tinggi. Kita bisa melihat banyak sekali universitas islam yang dulu bernama IAIN yang ada di kota kota.

Sekolah-sekolah dasar sampai tinggi yg berbasis agama itu sebenarnya menunjukkan bahwa kesesuaian antara agama dan intelektual sangatlah penting. Bukan saja untuk negara tetapi juga untuk memuliakan agama itu sendiri.

Dalam dua dekade ini kita pasti mendengar banyaknya tindakan terorisme yang melibatkan kaum terpelajar atau paling Diaterinspirasitidak dia mengenal teknologi. Dia terinspirasi dari media dan dunia maya, dalam merakit bom dan senjata pun berasal dari teknologi.

Dari banyak kejadian dan pelaku, diketahui bahwa kebanyakan pelaku bersekolah atau kuliah di sekolah untuk umum dan bukan sekolah khusus agama. Diantara mereka juga bekerja bukan di tempat agamis, tapi di tempat atau sekolah umum. Mungkin kita masih ingat dosen sebuah perguruan tinggi di Bogor yang punya tim untuk mengacaukan keadaan. Pihak polisi serta merta menangkap pak dosen ini.

Sebaliknya orang berada di lingkup agamis, akan berfikir dua atau lima kali untuk berbuat demikian bahkan tidak akan pernah bisa atau berani dalam mengambil tindakan Radikal bahkan terorisme.

Orang yang berada di di ranah intelektual dan dalam lingkaran agamis, biasanya adalah seorang yang moderat yang akan lebih moderat dibanding yang lain karena dia cenderung paham akan ajaran dan makna agama dibanding yang lain. Mereka yang belajar agama dan kebetulan adalah seorang intelektual tidak akan gampang merendahkan agamanya sendiri. Mereka akan emmilih memuliakan agama itu. Terlebih Islam yang memang menjadi agama Rahmat dan senantiasa menjaga kemaslahatan banyak hal.

Karena itu sangat penting untuk bersinergi antara ulama dan umara dalam menjaga persatuan di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan ranah keagamaan, tetapi juga dengan kehidupan sosial dan politik. Kebersamaan dalam visi untuk menciptakan masyarakat yang bersatu harus menjadi fokus bersama mereka. Dengan demikian, Indonesia dapat terus menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun