Mohon tunggu...
Kurnia Nasir
Kurnia Nasir Mohon Tunggu... Musisi - musikus jalanan

musikus jalanan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Keluarga adalah Basis Penting Pendidikan

11 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 11 Maret 2023   10:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali orang berpendapat bahwa dasar pendidikan anak adalah sekolah. Namun hal itu terpatahkan saat pandemic covid mendatangi kita. Saat itu tidak ada yang bisa datang ke sekolah karena kegiatan tatap muka menjadi hal yang terlarang. Masing-masing anak bersekolah di rumah dan belajar secara daring.

Banyak kepala keluarga dan ibu yang merasa kesulitan karena mereka berjarak dengan pendidikan formal. Satu setengah tahun dengan system pendidikan daring dirasa masa sulit baik bagi anak didik sendiri, guru dan keluarga. Meski semua pihak akhirnya bisa menerima hal itu. Ini dialami oleh nyaris semua keluarga di Indonesia pada zaman dunia menderita Covid-19.

Dari masa itu kita semua sadar bahwa pendidikan pada dasarnya adalah tanggungjawab kita bersama. Bukan hanya guru di sekolah. Tapi juga bapak dan ibu di rumah. Keluarga harus melakukan pendidikan secara bersama-sama. Meski kita tahu banyak keluarga yang beranggapan bahwa pendidikan di rumah adalah tanggungjawab sang ibu.

Ini tak lepas dari pengaruh budaya patriakal dan keterikatan sang anak kepada ibu mereka sejak usia dini. Itu karena sang bapak dituntut untuk mencari nafkah. Meski kini banyak para wanita yang juga mencai nafkah tapi beban untuk melakukan pendidikan anak tetap pada para wanita.

Karena itu wanita memang harus benar-benar punya visi yang baik, baik untuk agama, kehidupan sosial dan kehidupan pribadi untuk diteruskan kepada sang anak. Visi yang soal agama ditambah kehidupan sosial yang baik (termasuk menerima kaum yang berbeda / pluralis)  biasanya akan menghasilkan visi agama yang moderat. Visi agama yang moderat ini penting sebagai bekal anak dalam melihat persoalan pluralis vs fanatisme yang mereka temukan.

Tak hanya di masyarakat kompleksitas ditemukan, namun juga di sekolah. Kita tentu banyak mendengar bahwa di sekolah, murid sering dihadapkan pada guru-guru fanatic yang kerap mengajarkan sesuatu yang berbau intoleransi. Tentunya ini merupakan tantangan kita semua.

Akhirnya kita tidak bisa mengelak bahwa keluarga memang merupakan dasar penting bagi pendidikan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun