Mohon tunggu...
Centia Syafira
Centia Syafira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Writing is a free self-healing that makes me feel alive

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ibu Hamil Tetap Sehat di Bulan Ramadan

2 Juli 2018   10:31 Diperbarui: 27 Juli 2020   00:32 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Datangnya bulan Ramadhan selalu disambut penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia karena bulan suci yang hanya datang sekali dalam setahun tersebut dianggap sebagai momentum yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Di bulan Ramadhan, wajib hukumnya bagi seluruh umat muslim yang sudah baligh dan tidak dalam keadaan sakit untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, baik pria maupun wanita. Namun bagaimana dengan wanita hamil yang notbaene sedang membutuhkan asupan nutrisi lebih demi kesehatan diri dan janinnya?

      Sebenarnya berpuasa tetap bisa dijalankan oleh ibu hamil, dengan catatan telah melakukan pemeriksaan serta konsultasi dan dinyatakan sehat. Namun tentunya berpuasa dalam keadaan sedang hamil akan sangat berbeda dari biasanya, energi yang dibutuhkan akan jauh lebih besar sehingga banyak hal khusus yang harus diperhatikan agar tetap sehat selama berpuasa di bulan Ramadhan.

      Salah satu yang harus diperhatikan yakni menu makanan. Spesialis kebidanan dan kandungan, Lutfi Lutfiani mengatakan, saat sahur dan berbuka Ibu hamil harus mengonsumsi menu makanan yang gizinya seimbang. Saat sahur pilihlah nasi sebagai karbohidrat, lauk yang mengandung protein, lemak, serat juga vitamin serta sayur dan buah untuk menambah asupan vitamin dan serat. Mengonsumsi susu, madu serta suplemen vitamin ketika sahur pun sangat dianjurkan agar tetap fit beraktifitas. Lantas bagaimana dengan pantangan makanan? Bagi Ibu hamil sebenarnya tak ada makanan yang harus dihindari, mengurangi konsumsi makanan pedas dan asam sudahlah cukup. Sementara untuk berbuka, asupan yang dibutuhkan masih sama seperti saat sahur, namun disarankan untuk mengawalinya dengan yang manis seperti teh manis hangat dan kurma.

    Lantas adakah perbedaan menu makanan bagi yang usia kandungan masih muda dengan yang sudah tua? Lutfi menjelaskan, dari segi menu sebenarnya sama saja, yang membedakan hanyalah jumlahnya. Untuk ibu yang hamil tua harus membatasi porsi makan serta mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak serat.

     Untuk beraktifitas selama puasa, Lutfi menyatakan bahwa ibu hamil bisa menjalankan aktifitas fisik seperti biasa dengan diimbangi terjaganya personal hygene dan istirahat yang cukup.  Dalam beraktifitas sambil menahan lapar dan haus setidaknya dua belas jam sehari, sangatlah wajar bila muncul beberapa keluhan seperti mual dan lemas. Mual bisa diatasi dengan menghirup aromateraphy atau mengoleskan minyak kayu putih maupun balsem. Sedangkan tubuh lemas biasanya disebabkan oleh turunnya kadar gula darah, dapat diatasi dengan merebahkan diri dan istirahat sejenak agar tubuh menyesuaikan.

Namun jika kondisi ibu hamil sudah tak memungkinkan seperti terus menerus muntah, pandangan menjadi gelap, tidak punya tenaga untuk bergerak, maka ibu hamil dapat membatalkan puasanya dan menggantinya dengan membayar kifarat (denda) berupa fidyah atau mengganti puasanya di lain waktu sesuai aturan yang tertulis dalam Al-Quran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun