Mohon tunggu...
Tias Wulansari
Tias Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Di dalam kesulitan kemudahan pun beriringan :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyakit “Gandrung Operasi “ di Indonesia

7 Oktober 2014   03:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Zaman merupakan suatu masa yang memberikan dampak besar dalam perubahan peradaban hidup manusia.Zaman adalah factor  penentu dalam memberikan suatu pemikiran maju ataupun mundur dalam pemahamn kehidupan manusia.Zaman adalah suatu unsur penting dalam mewujudkan inovasi baru dalam perkembangan kehidupan.Hal ini mempengaruhi  berkembangnya ilmu pengetahuan dan pemberlakuan sejumlah kebijakan dalam suatu masa tertentu atau zaman tertentu.dan mampu memunculkan inovasi ,ilmu baru,pemahaman baru bahkan budaya baru dalam suatu Zaman.

Berbicara soal zaman,tak di pungkiri Zaman Globalisasi adalah dimana sekrang kita hidup ,kita saling bertarung dlam proses seleksi alam terhadap berkembangnya zaman.Zaman yang membuka pintu akses arah manapun ,sehingga budaya asing dapat masuk dalam satu wilayah negara.Budaya yang memiliki sedikit kesamaan,separo kesamaan hingga bertolak belakang pun ,di zaman ini dapat kita serap tanpa ada yang menghalangi.Hal inilah yang menjadi  permasalahan yang cukup pelik dan persoalan baru di Indonesia. Cangihnya teknologi sangat kita rasakan sehingga mampu mempengaruhi sikap kita dalam menerima budaya baru.Dapat kita katakan kalangan masyarakat kita terhadap hal baru ini di terima secara emosional.Inilah salah satu cirikhas masyarakat Indonesia kita saat menerima hal baru.Emosional atau afek adalah kecenderungan yang dirasakan mengarah pada sebuah objek yang dinilai cocok atau menjauh pada objek yang di anggap tidak cocok.Dan diperkuta oleh perubahan-perubahan badaniah tertentu.(Gross,Psychologi :188)

Buadaya baru kita kini adalah Budaya Operasi plastic yang menjadi topic utama pada kalangan masyarakat Indonesia.Dimana,Indonesia menganut 5 agama dan mayoritas islam.Yang memiliki beragam penganut agama dengan latar belakang budaya yang berbeda.Sering kita dengar Buadaya baru asal negeri ginseng kini, mulai menjadi atmosfir baru dalam pola gaya hidup masyarakat.Dlam suatu wawancara ekslusif talkshow 3 60 pada statiun televise Metro TV.dr.Tompi tidak hanya kita kenal sebagai satria bersuara emas namun profesi dikter ahli dbedah pun di sandanya.Menurut pengakuan beliau pasien yang di tanganinya tidak lagi wanita tua yang benar-benar mengalami kerusakan kulit atau bentuk wajah.Namun kalangan remaja kini mulai mendatanginya dengan usia belasan.Mirisnya pasien membawa foto idola supaya di bedah sesuai wajah Idolanya.Orang tua mengizinkan dengan factor pendorong yakni Hadiah dari Prestasi cemerlang yang di dapatnya.Cukup Miris,bukan ?

Peran orang tua sangatlah penting dalam hal ini.Yakni membedakan mana yang menjadi obsesinya dan mana yang menjadi haknya setelah merasa cukup berhasil membanggakan orang tua.Perlu satu hal untuk diketahui,obsesi semacam ini cukup berbahaya.Hal ini disebabkan suatu penyakit yakni berupa Body Dysmorphic Disorder(BDD) adalah ketidakpuasan yang ekstrim terhadap penampilan. Ini menjelaskan kondisi seseorang yang terus menerus merasa cemas dengan kekurangan fisik minor atau bahkan kekurangan imajiner dirinya. Orang yang mengalami BDD tidak hanya bisa merasa tertekan tetapi bahkan bisa gagal dalam menjalankan aktifitas sehari-hari baik itu bekerja, belajar, maupun aktifitas lainnya. Menurut Dr. Katherine Phillips, BDD pada umunya akan mulai kelihatan sejak seseorang (baik pria maupun wanita) memasuki masa remaja. Bahkan bisa juga sudah ada sejak kecil tetapi belum terdeteksi. Pada masa remaja itulah, seseorang akan semakin memperhatikan perubahan yang terjadi pada dirinya semisal ukuran dan bentuk tubuh.Sebenarnya, merupakan suatu kewajaran apabila seseorang memperhatikan penampilannya. Akan tetapi, pada orang normal, kebiasaan ini akan memudar seiring dengan berjalannya waktu dan dengan pembiasaan-pembiasaan dengan bentuk tubuh yang baru.

Gambaran di atas memberikan cerminan yang gamblang bahwa peyembuhan dilakukan atas factor kepuasan belaka bukan ? Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mayoritas beragama islam.Terhadap kasus seperti ini bagaiman pandangan  Hukum Islam? Pembahasan bedah plastik yang muncul dalam literatur fikih modern merupakan ijtihad ulama fikih modern. Ulama fikih modern meninjau persoalan bedah plastik dari sisi tujuan dilakukannya bedah tersebut. Abdus Salam Abdur Rahim As-Sakari, seorang ahli fikih dari Mesir, dalam bukunya “Al-Ada' Al-Adamiyyah min Manzur Al-Islam” (Anggota Tubuh Manusia dalam Pandangan Islam), membagi bedah plastik menjadi dua, yaitu bedah plastik dengan tujuan pengobatan dan bedah plastik dengan tujuan mempercantik diri.( republika.co.id)

Apabila bedah plastik dilakukan untuk mempercantik diri, seperti menghilangkan tanda-tanda  ketuaan di wajah dan badan dengan mengencangkan kulit dan payudara, melangsingkan pinggang, dan memperbesar pinggul, maka bedah plastik demikian tidak dapat dibenarkan oleh syariat lslam. Alasan keharaman bedah plastik untuk tujuan kecantikan, menurut Abdus Salam, diantaranya adalah firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa' (4) ayat 119:
"Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong (telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya, dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata."Dalam hal ini mengatakan bahwa operasi plastic dengan tujuan seperti yang di atas di haramkan oleh Islam karena mengubah ciptaan Allah merupakan tindakan setan.

Namun terdapat Operasi plastik yang di-mubahkan yakni  yang bertujuan untuk memperbaiki cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat yang dating.Kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran, atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan. Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini hukumnya adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk berobat (al-tadawiy). Nabi SAW bersabda,“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan pula obatnya.” (HR Bukhari, no.5246). Nabi SAW bersabda pula,”Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya.” (HR Tirmidzi, no.1961). Inilah yang menjadi pedoman kita dalam memilah kegunaan teknologi secara benar.Islam mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT dan secara imbang kita teteap menggali pengetahuan dan ilmu yang yang berada di dunia untuk kesejahteraan manusia.Namun pengetahuan baru tidak digunakan dalam konteks penyalahgunaan teknologi sebagai kepuasan,obsesi bahkan eksplorasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun