Mohon tunggu...
Tia Subu simamora
Tia Subu simamora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah Huwa awal wal akhir

anak bontot

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Everything Will Be Oke

23 Januari 2022   17:23 Diperbarui: 23 Januari 2022   17:33 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebesar dan seberat apapun masalahmu semua akan baik-baik saja. 

Dalam kehidupan ini sering kita mengeluh dengan keadaan kita. tak jarang kita menyebut tuhan tidak adil dengan ketentuan yang diberikannya kepada kita. 

Inilah salah satu kesalahan kita memahami ketentuan tuhan untuk kita. kita hanya melihat yang sekarang yang di depan mata. iya memang benar bahwa sesungguhnya kita hanya bisa melihat yang keadaan kita yang sekarang. tapi adakah kita melihat kedaan/perubahan kita setelah ujian yang tuhan berikan kepada kita. yang pastinya kita akan mengalami perubahan yang signifikan. baik perubahan positif maupun perubahan negatif.  

Misalnya ketika tuhan memberikan ujian merosotnya perekonomian di keluarga, bahkan untuk makan sehari-hari saja harus ngutang ke orang lain. padahal usaha sudah di jalankan sebagaimana mestinya, tapi hasilnya belum mencukupi. nah disini letak kesalah fahaman hamba kepada tuhannya. dimana pada posisi ini seorang hamba sering berprasangka buruk kapada tuhannya.  hamba dengan gamlangnya bilang "tuhan tidak sayang padaku".

Padahal jika kita perhatikan setelah ujian ini kita akan semakin berhemat saat mendapat rezeki dan semakin bisa berbagi kepada sesama, karena kita sudah merasakan bagaimana sulitnya hidup saat ekonomi lagi down.  tuhan hanya ingin kita  tawakkal dan sabar dengan ujian yang diberikannya. apabila kita bisa melewati ujian itu maka akan diangkat derajatnya. 

Misal lainnya kita  lagi menulis skripsi, tentunya banyak kita temukan kesulitan, apalagi pembimbingnya tidak se frekuensi dengan kita yang meyebabkan kita kesal bahkan putus asa.  tetapi jika kita sabar dengan cobaan yang diberikan  maka kita akan menyelesaikan skripsi yang kita garap. sebaliknya apabila kita tidak sabar maka yang terjadi akan kamu akan terlambat bahkan, yang lebih parahnya jika kita tidak mau melewati ujian itu maka kita akan di DO.

Misal lain untuk orang  yang lagi pacaran. kalian sudah lama menjalin asmara. entah masalah apa kemudian kalian putus, kamu kecewa kepada orang yang kamu anggap baik dan yang kamu harapkan dia akan memperjuangkan dirimu tapi dia hanya bisa menggoreskan luka,cobalah untuk menerima kekecewaanmu dan bersabarlah, dan perhatikan apa yang terjadi dengan dirimu. awalnya itu akan sulit tapi dengan mengiklaskannya rasa kecewa itu akan hilang. anggap saja itu pendewasaan diri dan pastinya kamu akan semakin berhati-hati untuk mencari calon pendamping. 

Satu hal yang perlu kita tekankan dalam diri kita ketika sedang manghadapi masalah "badai pasti berlalu", jika makna dari kalimat ini kita amalkan, insyaallah seberat apapun ujian yang di hadapkan kepada kita akan teratasi dengan pikiran  yang tenang. Everything will be oke

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun