Assalamualaikum Ayah/Bunda, apa kabar hari ini ? semoga sehat selalu yaÂ
Para ayah pasti pernah merasakan cemburu kepada bunda. Hah, cemburu?Â
Cemburu jika istrinya lebih dekat dengan anak. Sangking, bapak-bapak sibuk banget dengan kerjaannya. Waktu luang bersama keluarga menjadi berkurang.Â
Pulang kerja malam, istri menanti anak sudah tidur. Belum sempat berpelukkan dan berucap sepatah kata pun pada anak. Akhirnya hubungan ayah dengan anak kurang akrab. Sering canggung, malu-malu, dan merasa sungkan terhadap ayah.Â
Kok bisa ya ? hubungan antara ibu dan anak begitu melekat bak kertas perangko.Â
Apalagi, kalau ibu dengan anak perempuan nempel terus. Biasanya suka dibilang kembaran/ adik kakak sama orang-orang. Hubungan ibu dengan anak laki-laki selalu dimanja.Â
Gak usah jauh-jauh deh. Waktu kita di dalam kandungan relasi kepada orang tua sangatlah dekat. Terutama ibu, selalu mendekap kita kemana pun ia pergi.Â
Dewasa ini, kita semakin peka terhadap rasa. Rasa rindu, ketika kita bekerja di luar kota harus meninggalkan orang tua. Merasa kehilangan, ketika salah satu orang tua kita telah pulang menghadap Sang Illahi. Semua rasa itu sudah dibina mulai dari kita kecil hingga sekarang.Â
Ok, kita flashback di tahun dulu. Ketika kita dikeluarkan dari rahim ibu, ada suster yang membantu dalam persalinan. Setelah lahiran anak diberikan kepada ibunya untuk di peluk. Pernah melihatkan ketika bayi menangis seketika tenang dalam dekapan ibu.
 Ini menunjukkan bahwa kontak ibu yang dilakukan akan memberikan pengalaman mendasar untuk anak. Ibu yang melakukan pendekatan kepada bayi setelah melahirkan mendapatkan perhatian sebesar 50 persen.
Hubungan kedekatan ini biasa dikatakan dengan "Kelekatan"