Aku dan Tika memasuki mobil dan segera pergi ke rumah Widya. Sesampainya disana, Tante Mora menjelaskan semua yang terjadi.
"Tan, kayanya aku tau deh Widi pergi kemana. Ada dua tempat yang aku curigai, tapi aku ngga bisa ke dua tempat sekaligus. Tante juga ngga boleh pergi, tante harus tetap disini."
"Aku aja yang pergi." Ucap dimas.
"Oke. Jadi---"Aku menjelaskan kemungkinan tempat yang widi kunjungi.
"Kenapa kamu bisa kepikiran 2 tempat itu?" Tanya Tante Mora.
"Karena 2 tempat itu adalah tempat yang selalu Widi dan ayahnya kunjungi setiap bulannya. Aku sangat yakin Tan, Widi pasti ada diantara 2 tempat itu." Jawabku sambil langsung berlari menuju mobil bersama Tika.
"Mentari!!" panggil Tante padaku. Aku membalikkan badan.
"Terima kasih." Ucapnya sambil meneteskan air mata.
"Sama sama Tan. Aku langsung pergi ya Tante" ucapku.
***
       Tempat ini masih terasa sama seperti terakhir kali Aku dan Ayah berkunjung. Membuatku semakin merindukan ayah. 'Ayah, aku hanya ingin menjadi fotografer seperti Ayah. Tapi, Ibu tak pernah mendukungku. Disaat ayah sering mengelus pipiku, Ibu malah menamparnya. Disaat ayah selalu berkata manis padaku, Ibu malah selalu memarahiku. Ayah, I Miss You'