Kualitas udara yang buruk telah menjadi masalah yang semakin kritis pada banyak negara, terutama pada wilayah perkotaan. Aktivitas transportasi yang padat dan seringnya kemacetan lalu lintas memperburuk keadaan dengan memperkuat konsentrasi berbagai polutan berbahaya di wilayah tersebut. udara Polutan ini memiliki beberapa partikel halus seperti Nitrogen Dioksida (NO2), Partikulat (PM) Partikulat dibagi menjadi partikulat halus (PM2.5), dan partikulat kasar (PM10) .Akumulasi zat berbahaya tersebut tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas udara secara signifikan, namun juga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan bagi warga yang tinggal dan beroperasi di kawasan tersebut. Â Â Â Â
Polusi udara dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, yang tidak hanya berdampak jangka pendek, seperti batuk atau sesak napas, namun juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dalam jangka panjang. Beberapa penyakit serius yang dapat terjadi akibat paparan polusi udara dalam waktu lama biasa terpapar penyakit seperti, penyakit paru-paru, kanker, gangguan pencernaan, dan penyakit jantung. Jadi, pahami dampak polusi udara Kesehatan paru-paru dan upaya mengurangi dampaknya sangatlah penting. Â
Pencemaran udara adalah keadaan dimana udara tercemar oleh berbagai zat berbahaya, baik berupa gas atau partikel halus yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari aktivitas manusia, antara lain pembakaran bahan bakar fosil, emisi kendaraan bermotor dan aktivitas industri, serta bercana alam seperti, letusan gunung berapi dan kebakaran hutan dapat menyebabkan polusi udara.
  (  Tipe-Tipe Polutan Udara )
Partikulat (PM2.5 dan PM10)
- Sumber: Partikel halus berasal dari asap kendaraan, debu di jalan, serta proses pembakaran.
- Dampak: Partikel PM2.5, yang berukuran kurang dari 2,5 mikrometer, dapat masuk ke saluran pernapasan hingga mencapai alveolus di paru-paru, sehingga meningkatkan risiko gangguan pernapasan seperti asma dan penyakit paru-paru lainnya.
2. Karbon Monoksida (CO)
- Sumber: Gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti yang digunakan pada kendaraan bermotor.
- Dampak: Karbon monoksida dapat menghambat kemampuan darah untuk membawa oksigen, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, terutama pada sistem pernapasan dan kardiovaskular, seperti sesak napas, pusing, atau bahkan keracunan.
3. Nitrogen Dioksida (NO)
- Sumber: Gas ini berasal dari emisi kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
- Dampak: Paparan nitrogen dioksida dapat mengiritasi saluran pernapasan, memperparah kondisi seperti asma, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan.
4. Sulfur Dioksida (SO)
- Sumber: Gas ini muncul akibat pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara yang digunakan dalam pembangkit listrik dan industri.
- Dampak: Sulfur dioksida dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memicu gejala bronkitis, memperburuk kondisi asma, dan mengakibatkan kesulitan bernapas.
5. Ozon Troposferik (O)
- Sumber: Ozon di lapisan bawah atmosfer terbentuk dari reaksi sinar matahari dengan emisi gas buang kendaraan serta polutan industri.
- Dampak: Ozon ini dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, memperburuk kondisi pernapasan kronis seperti asma, serta mengakibatkan rasa tidak nyaman pada saluran napas.
 Paru-paru berperan utama dalam pertukaran gas antara oksigen (O) dan karbon dioksida (CO) melalui alveolus, yang merupakan tempat pertukaran gas. Saat udara yang dihirup mengandung polutan, partikel-partikel tersebut dapat merusak jaringan paru-paru, mengganggu proses pertukaran gas, dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan.