Mohon tunggu...
Tiara Yuli Tri Swadana
Tiara Yuli Tri Swadana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

hobi saya adalah mendengarkan musik dan melukis view of nature. kepribadian dalam diri saya seperti harimau gemoy yang pantang menyerah, terus mencoba tapi sambil rebahan🤩

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Eksternalitas Pabrik Gula Tjoekir di Jombang

6 Desember 2023   18:24 Diperbarui: 6 Desember 2023   19:56 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/R5a4w72mhdCH2CXK7

JOMBANG---Salah satu pabrik gula terbesar di Jawa Timur terletak di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yaitu PG Tjoekir. Pabrik Gula Tjoekir merupakan pabrik gula yang dibangun dan beroperasi sejak masa Kolonial Hindia Belanda, sebelum akhirnya berpindah tangan pada pemerintah Indonesia. Hal ini yang kemudian menyebabkan PG Tjoekir masuk dalam kategori pabrik gula tertua di Jombang. Pabrik gula ini menyimpan sejarah menarik di dalamnya, sebelum akhirnya bisa berdiri kokoh dan berjaya saat ini. 

Keberadaan pabrik gula di tengah masyarakat tentu menimbulkan berbagai eksternalitas yang dirasakan, entah itu eksternalitas positif maupun negatif. Definisi eksternalitas sendiri merupakan biaya atau manfaat transaksi pasar yang tidak tercermin dalam harga. Ketika ada eksternalitas, pihak ketiga (selain penjual dan pembeli suatu barang) terkena dampak produksi atau konsumsi barang tersebut. Eksternalitas muncul karena manfaat dan biaya yang ditanggung pihak ketiga tidak diperhitungkan oleh penjual dan pembeli barang (Hyman).

"Untuk ekternalitas negatif pabrik gula itu limbah air dari proses produksi yang dibuang ke sungai menimbulkan bau tidak enak dan menyengat, kemudian asap yang dihasilkan membuat udara jadi kurang sehat bagi masyarakat sekitar."Kata Mbak Dienar, warga sekitar PG Tjoekir.

"Untuk dampak negatif yang saya rasakan dari pabrik gula ini polusi udara ya, soalnya debunya itu bisa sampai masuk ke dalam rumah." Ucap Mas Fikri, warga sekitar PG Djoekir.

Adanya polusi ini menyebabkan pencemaran lingkungan dan kemungkinan resiko kesehatan pernafasan bagi masyarakat sekitar. Adanya pencemaran lingkungan mengharuskan masyarakat mengeluarkan biaya tambahan agar memperoleh kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, masyarakat sekitar PG Tjoekir harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli masker atau pengharum ruangan agar nyaman beraktivitas sehari-hari tanpa mencium bau tak sedap yang berasal dari sungai tempat pembuangan limbah cair pabrik.

"Kalo untuk eksternalitas positifnya mungkin membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar ya, kemudian selain itu dengan adanya pabrik ini perekonomian masyarakat sekitar dapat meningkat. Karena di sekitar pabrik ada banyak pedagang UMKM yang membuka warung makanan, toko dan lainnya." Ucap Mas Fikri

Eksternalitas negatif muncul merupakan sebab dari adanya pabrik gula, maka pihak pabrik memberikan biaya kompensasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kerugian yang dialami masyarakat sekitar. Biaya kompensasi ini diberikan dengan harapan bisa mengurangi kerugian yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

"Kalo untuk kompensasi dari pabriknya itu setiap selesai berproduksi, mereka melakukan pembagian sembako berupa beras, minyak, gula. Pembagian ini diberikan hampir ke seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik. Terus kalau bulan Ramadhan itu ada pembagian zakat fitrah, kemudian ada juga pembagian daging qurban pada saat hari raya Idul Adha.", Kata Mbak Dienar

"Kalau untuk sembako diberikan 1 tahun sekali, namun tahun kemarin sudah tidak dapat mungkin karena dampak dari Covid ya. Bisa jadi hasil produksi dan profit pabrik menurun, nggak semaksimal sebelumnya." Sambung Mbak Dienar

Eksistensi pabrik gula di tengah masyarakat bisa dikatakan sebagai hal yang memiliki dampak fifty-fifty dalam hal positif dan negatif. 

"Menurutku sih lebih baik ada pabrik gula, soalnya dengan adanya pabrik ini bisa menyediakan lapangan kerja terutama bagi masyarakat sekitar." Ungkap Mbak Dienar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun