Indonesia memiliki populasi besar 270 juta orang. Jumlah penduduk yang relatif besar merupakan potensi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan dunia usaha, untuk mendapatkan pelanggan yang beragam. Jumlah penduduk yang besar juga menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial, hal ini didukung oleh masyarakat Indonesia yang memiliki perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif masyarakat Indonesia tergolong berlebihan jika dibandingkan dengan perilaku masyarakat lain di Asia Tenggara. Konon, perilaku konsumtif ditunjukkan dengan membelanjakan lebih banyak uang untuk kebutuhan yang tidak perlu yang kurang bermanfaat karena untuk memenuhi kelangsungan status sosial dan gaya hidup mereka dan merupakan peluang besar bagi Pelaku Usaha untuk memasarkan produknya.
Media sosial merupakan wadah interaksi sosial berbasis internet sehingga menjadi alat yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi bahkan berinteraksi dengan khalayak. We Are Social melaporkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia berjumlah 191 juta orang. Data diperoleh pada Januari 2022. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp. Persentasenya tercatat sebesar 88,7%. Berikutnya adalah Instagram dan Facebook dengan persentase 84,8% dan 81,3%. Sedangkan proporsi pengguna TikTok dan Telegram masing-masing sebesar 63,1% dan 62,8%. fokus pada publikasi foto, gambar dan tulisan, namun juga untuk meningkatkan jangkauan informasi yang kita publikasikan secara luas dan terarah pada suatu area dengan menggunakan fitur Live dan iklan.
Selamat datang di dunia social commerce yang menarik, di mana pelanggan dapat menelusuri produk, melakukan pembelian, dan membuat konten semua dalam aplikasi yang sama. Temuan McKinsey (2022) bahwa sebanyak 50% konsumen menggunakan media sosial dalam durasi yang lebih lama selama pandemi Covid-19 dan 91% konsumen menyatakan akan terus menggunakan media sosial untuk mencari informasi. Social media marketing didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran digital dengan menampilkan konten yang menarik, sehingga perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen. Perdagangan sosial lebih dari sekadar jenis belanja yang berbeda. Di mana, kapan, dan bagaimana orang berbelanja semuanya merupakan perubahan mendasar dalam cara mereka terlibat dengan merek.
Tiktok adalah alat pemasaran yang sempurna.
Tiktok merupakan pendatang baru di media sosial, namun merupakan salah satu platform yang sangat cepat berkembang baik fiturnya maupun jumlah penggunanya, bahkan Indonesia merupakan pengguna terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Tik Tok juga menyediakan fitur Live dan iklan dan sangat mudah digunakan. Tiktok memiliki syarat untuk melakukan Livestreaming dibutuhkan 1000 followers, namun untuk mendapatkan 1000 followers di Tik Tok sangatlah mudah sehingga Tik Tok sangat disarankan untuk branding nama bisnis atau produk bisnis.
Pertumbuhan pengguna Tiktok terus meroket dari tahun ke tahun. Pengunduhan TikTok mencapai lebih dari 500 juta pada tahun 2019 dan jumlahnya terus meningkat hingga pada awal tahun 2022 jumlah pengguna aktif TikTok mencapai 1 juta, dengan waktu tayang rata-rata terhitung 850 menit per bulan, oleh karena itu live streaming TikTok merupakan salah satu pemasaran yang efektif. strategi untuk menarik pelanggan baru. Dapat dikatakan, Tiktok adalah alat yang efektif untuk memperluas pasar Anda dan menghasilkan lebih banyak pendapatan!
TikTok Shop merupakan media sosial yang paling sering digunakan untuk belanja online.
Berdasarkan survei Populix yang dilakukan terhadap 1.020 responden di seluruh Indonesia dengan rentang usia 18 hingga 55 tahun. Survei ini dilakukan sejak 28 Juli hingga 9 Agustus 2022. Ada sekitar 52 persen responden di Indonesia yang mengaku tahu soal social commerce. Selain itu, 86 persen responden di Indonesia pernah mencoba berbelanja melalui media sosial. Dengan jumlah tersebut, TikTok Shop menjadi media sosial yang paling sering digunakan untuk belanja online. Hal ini dikemukakan oleh 46 persen responden. Dari 21 persen responden pernah berbelanja online melalui WhatsApp, Facebook Shop dan Instagram Shop sebesar 10 persen, dan Telegram, Line Shop, & Pinterest digunakan oleh 1 persen responden untuk berbelanja online. Tertutup dengan 10 persen responden mengaku berbelanja online di media sosial lainnya. Oleh karena itu, Bisnis tidak dapat mengatakan TIDAK untuk kesempatan ini.
Apalagi dengan fitur-fitur canggih TikTok seperti fitur TikTok Live dan Stitch, sebuah Brand bisa lebih banyak berinteraksi dengan pelanggannya. Interaksi yang dilakukan akan membantu meningkatkan keterlibatan media sosial Brand. Oleh karena itu, dengan banyaknya pengguna aktif TikTok, target pelanggan yang dijangkau akan semakin besar. Dengan demikian, sebuah Brand akan dengan mudah memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan meningkatkan Brand Awareness.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H