Minggu, 27 November 2022 mahasiswa PMM2 Inbound UPI mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Mahasiswa menikmati wisata alam sambil belajar dan mengenal sejarah. Di taman hutan raya ini terdapat dua buah goa bersejarah yaitu Goa Jepang dan Goa Belanda.
Goa Jepang dibangun pada tahun 1942 pada masa penjajahan rakyat Jepang. Goa ini gelap sehingga membutuhkan penerangan. Di dalam goa ini terdapat beberapa ruangan yang berfungi sebagai ruang interogasi, tempat penyiksaan dan penjara bagi rakyat Indonesia yang dan juga melawan penjajah Jepang.Â
Selain itu, goa ini merupakan tempat pertahanan sebagai taktik penjajah Jepang untuk mengelabui musuh. Jarak goa ini kurang lebih 600 meter dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar.
Selanjutnya saat kita berjalan kurang lebih 1 kilometer dari pintu gerbang kita akan menjumpai goa Belanda. Goa ini dahulunya dimanfaatkan sebagai sebuah terowongan yang digunakan untuk menyadap aliran air sungai Cikapundung oleh PLTA Bengkok. Goa ini memiliki lebar 1,8 meter dan memiliki panjang 144 meter.Â
Goa ini didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda. Selain itu, goa ini digunakan untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya. Pada masa Perang Dunia ke II, Belanda memanfatkan goa ini sebagai stasiun radio telekomunikasi Belanda. Kemudian pada masa kemerdekaan, goa ini dimanfaatkan oleh pejuang Indonesia sebagai gudang mesiu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H