Mohon tunggu...
Tiara CitraRosmayanti
Tiara CitraRosmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hii kawan!! Ini tempat sedikit artikel yang bisa kalian baca, semogabisa membantu kalian. Jika ada kurangnya aku akan terus berusaha untuk memperbaikinya thxx dear!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keresahan Masyarakat dalam Vaksinasi yang Mengeluh Kesulitan Akses Nomor Induk Kependudukan (NIK)

27 Juli 2022   07:42 Diperbarui: 27 Juli 2022   07:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya menulis artikel ini sebagai salah satu aksi protes saya sebagai masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk vaksinasi yang diwajibkan seperti himbauan pemerintah, dengan vaksinasi maka kita mendapatkan antibodi yang dapat  mengurangi resiko terjadinya Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, serta mendapatkan kemudahan juga dalam akses perjalanan, pekerjaan serta kebutuhan masyarakat melalui Peduli Lindungi.

Saya menulis ini karena saya sendiri mengalami hal yang kurang enak dalam hal NIK. Saat itu saya mendapatkan kabar bahwa vaksinasi diwajibkan bahkan sudah diinformasikan akan ada vaksinasi dosis ke2, tanggal 14 September 2021 saya ingin melakukan vaksinasi dosis pertama yang berada dikampus tetapi ternyata saat itu usia saya kurang 3 bulan dikarenakan vaksin tersebut adalah AstraZeneca. Lalu keesokan harinya saya selalu mencari akhirnya datanglah saya bersama sepupu saya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Tiara. Saya dipanggil bersama dengan sepupu saya keruangan untuk menerima vaksinasi, sebelum menerima vaksin pastinya kita harus menginput data kita, saat ini lah terjadi hal yang sulit dipercaya. Tiba tiba petugas berbicara "sebelumnya apakah sudah melakukan Vaksinasi ditempat lain?" Tanyanya kepada saya. Saya menjawab "Tidak, ini pertama kalinya saya melakukan Vaksinasi untuk dosis pertama". "Tapi disini NIK anda sudah terdaftar atas nama orang lain bukan atas nama Tiara" ucap petugasnya. Saya pun bingung apa yang harus saya lakukan, saya pun tidak mengerti mengenai data data pasien Vaksinasi tersebut. Selang beberapa menit datanglah sepupu saya yang terlebih dahulu menerima vaksinasi dan telah selesai mendapatkan dosis pertama. Petugas pun bertanya kepada petugas yang lainnya. Akhirnya saya diberikan selembar kertas yang berisi data yang sudah terdaftar terlebih dahulu memakai NIK saya. Saya pulang dengan sepupu saya sesampainya dirumah saya langsung menghubungi seseorang yang memakai NIK saya, setelah berhasil menghubungi dan berbincang suatu informasi didapatkan. Yang memakai NIK saya  dosis pertama tanggal 20 agustus 2021 ia mendaftar vaksinasi saat itu menggunakan Kartu Keluarga (KK), dan saat saya menghubungi ia sudah mempunyai KTP, saat dicek ia baru sadar NIK yang berada di KK dan KTP berbeda 1 nomor dibagian terakhir. Di KTP tertulis angka 5 sedangkan di KK angka 1 yang NIK nya sama persisis dengan NIK saya yang berada di KTP dan KK. Akhirnya dia pun mencari tau dan menolong saya lewat email keluhan vaksinasi, sertifikat, petugas, dll tapi ternyata hasilnya nihil. Saya mulai putus asa karena selalu terjadi hal yang sama saat ingin vaksinasi ketempat yang berbeda. Lalu saya meminta bantuan pak Rt, akhirnya saya pun mendapatkan vaksinasi dosis pertama bersama ibu saya. Tidak sampai situ masalah NIK masih terjadi, saat 24 jam dari vaksinasi sertifikat tanda sudah melakukan vaksinasi yang harusnya sudah keluar tetapi hanya milik ibu saya, sertifikat milik saya belum keluar bahkan pencarian nama pun Data tidak ditemukan, saya minta tolong petugas kesehatan, hubungi 119, hubungi disdukcapil semua nihil, membantu tetapi tidak ada kabar sampai sekarang. Saya nenghubungi Peduli Lindungi diperintahkan untuk ke petugas kesehatan yang menangani, saat sudah di petugss kesehatan diperintahkan untuk menghubungi 119 (hubungi peduli lindungi kembali), saat sudah menghubungi 119 diperintahkan kembali lagi untuk ke petugas kesehatan untuk penginputaan data ulang tetap tak bisa, diajukan lah untuk ke kecamatan untuk laporan NIK, diberi lah satu lembar kertas dari petugas kecamatan yang harus diberikan ke petugas kesehatan, saat sudah siberi ke petugas kesehatan kabar yang selalu saya saya terima tidak bisa, harus menghubungi ini, ini dan lainnya yang membuat saya juga capek dan melewati dosis ke2 dan terakhir dosis ke3 tanggal 6 juli 2022 kemarin masih disulitkan dalam hal NIK. Hal yang sama terjadi harus menghubungi ini dan lain lainnya.

Artikel ini mungkin salah satu dari banyak masyarakat indonesia yang mengalami hal yang sama seperti saya bahkan beberapa teman saya juga yang mengalami hal yang sama. Karena hal ini dapat mempengaruhi aktivitas yang harusnya mempermudah masyarakat menjadi menyulitkan masyarakat dalam hal apapun baik kunjungan, perjalanan, dan aktivitas lainnya, alhasil saat ingin kemana pun saya membawa kertas sudah vaksin berwarna biru kemanapun dan kapanpun, dan memperlihatkan ke petugas jika ada akses peduli lindungi serta memberi alasan mengapa tidak bisa akses peduli lindungi. Ada beberapa juga akses yang memakai peduli Lindungi menolak saya untuk masuk karena tidak bisa akses peduli Lindungi, itu yang membuat saya kesal. Sangat disayangkan dalam kasus seperti ini malah dipersulit dan tidak mendapatkan hasil dari para petugas yang katanya bertugas itu. Semoga bisa ada titik terang dalam hal ini sehingga tidak menyulitkan masyarakat kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun